Siapa Konglomerat Hermanto Tanoko, Pria Asal Surabaya Pemilik Usaha Cat Avian yang Berencana IPO Rp5,7 Triliun
Hermanto Tanoko bersama jajaran petinggi Tancorp. (Foto: Dok. Tancorp)

Bagikan:

JAKARTA – Rencana produsen cat PT Avia Avian Tbk. untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme initial public offering (IPO) memperpanjang daftar entitas usaha yang melepas saham perdana di penghujung tahun ini.

Korporasi yang digawangi oleh konglomerat Hermanto Tanoko tersebut digadang-gadang berpotensi meraup dana segar hingga Rp5,76 triliun dari market asalkan, 6,2 miliar saham dapat terserap seluruhnya dengan dengan nilai maksimal Rp930 perlembar saham.

Sebagai si empunya Avian, Hermanto Tanoko tercatat sebagai generasi kedua di perusahaan keluarga asal Surabaya, Jawa Timur ini. Asal tahu saja, kesuksesan yang dia rengkuh pun tidak diperoleh secara instan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, Hermanto kecil harus berjuang demi menyambung hidup. Kondisi itu pula yang membuat mentalnya terlatih hingga bisa berada di posisi saat ini.

Dalam sebuah literatur diketahui jika Hermanto Tanoko dilahirkan di sebuah rumah yang sebelumnya adalah lahan bekas kandang ayam. Rumah itu disebutkan hanya berukuran 1,5 meter x 9 meter yang disewa oleh keluarganya di daerah Malang, Jawa Timur.

Sang ayah, Soetikno Tanoko berprofesi sebagai pedagang. Dia mengayuh sepedah dari desa ke desa untuk membeli hasil bumi setempat untuk kemudian dijual lagi di kota. Sementara sang ibu membantu ekonomi keluarga dengan menjual pakaian bekas di depan rumah.

Pada 1962 Soetikno Tanoko memutuskan untuk membuka toko cat. Di sinilah cikal-bakal Avian dimulai. Kala itu, Hermanto Tanoko baru berusia lima tahun. Namun, kemampuan bisnisnya dimulai ketika dia bisa mengelola angpau pemberian orang tua untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produktif.

Konon,sang ayah menawarkan Hermanto untuk berinvestasi dari uang angpau tersebut untuk dibelikan barang dagangan yang berpotensi mengalami kenaikan harga di esok hari. Hermanto pun setuju. Mulai sejak itu Hermanto ‘kecanduan’ berbisnis.

Dalam perjalanannya, usaha penjualan cat keluarga Tanoko maju. Kemudian pada pada 1978 Hermanto diminta ayahnya untuk membantu mendirikan pabrik cat Avian. Saat awal beroperasi, Avian hanya memiliki 18 karyawan.

Sejak saat itu fasilitas produksi cat milik keluarga Tanoko terus berkembang. Bahkan, Tan Corp Group yang merupakan entitas induk PT Avia Avian Tbk. sekarang telah mempunyai 8 subholding, 77 perusahaan, dan lebih dari 300 brand dengan 15.000 karyawan.