JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung kembali bersuara keras soal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Proyek tersebut dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China atau KCIC. Pembiayaan proyek tersebut bengkak menjadi 8 miliar dolar AS sehingga mengambil dari dana APBN.
Rocky menyebut, Presiden Joko Widodo harusnya membatalkan proyek karena menurut pendapat ekonom hingga konsultan independen, pembangunan itu justru merugikan.
"Berbagai macam analisis ekonomi bahkan konsultan internasional di sewa oleh pemerintah memberi nilai minus. Artinya, jangan diterusin sebetulnya, seluruh ekonom sudah bersepakat ini jangan diterusin," terang Rocky lewat kanal Youtube Rock Gerung Official dikutip Sabtu, 16 Oktober.
Kalau pemerintah ngotot meneruskan proyek ini berarti ada kalkulasi lain yang digunakan ketimbang aspek rasionalitas. Pertama, ujar Rocky, soal ambisi Presiden Joko Widodo atau ada bisikan dari 'dukun-dukun' untuk terus dilanjutkan.
"Ada dukun-dukun yang ingin merampok jalur itu, mungkin ada mineral yang akan ditukar tambahkan dengan kayak itu. Tapi yang jelas proyek ini harus dibatalkan enggak ada satu rasionale, suatu pembenaran terhadap proyek itu,"
BACA JUGA:
"Dukun itu dia udah beroperasi di 5 titik sehingga dari Jakarta ke Bandung ada dukun yang nunggu di ini, dukun yang nunggu di ini. Dukun-dukunnya di situ semua, itu dia bikin sodetan, properti resort dan segala macam," tegas Rocky.
Rocky menambahkan, sebetulnya proyek kereta cepat ini termasuk pinjaman online (pinjol). Sebab, pada awalnya pemerintah berjanji tidak akan menguras APBN untuk pembiayan proyek. Namun kemudian, karena gagal antisipasi, APBN digunakan.
Sebagai bendahara negara sekaligus ekonom, menurut Rocky, Sri Mulyani harusnya bersuara keras atas masalah ini.
"Saya menunggu Sri Mulyani komentar, karena dia menjadi kasir musti keluarin duit dari APBN. Dia tahu itu enggak layak secara ekonomi bahkan sebagai ekonom dia mestinya balelo, jangan bayar dan itu soalnya. Tapi yaudah, Sri Mulyani juga kena sihir dukun-dukun sehingga mengiyakan saja," cetus Rocky.