Sebut Gerakan Penundaan Pemilu Masih Terus Berlangsung, Rocky Gerung: Kalau Presiden Tidak Setuju Mestinya Luhut Direshuffle
Presiden Jokowi/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Aktivis sekaligus pengamat politik Rocky Gerung, mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk waspada menyikapi usulan pengunduran Pemilu 2024. 

Sebab ia menilai, operasi untuk memuluskan penundaan pemilu masih berlangsung karena wacana itu terus digulirkan oleh lingkar kekuasaan.

Diketahui, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kencang menyuarakan penundaan pemilu dengan mengklaim punya big data aspirasi rakyat yang tak tertarik dengan Pemilu 2024. 

Menurut Ricky, klaim Luhut itu merupakan sinyal bahwa gerakan menunda pemilu belum usai.

”Kita tetap harus hati-hati. Kendati Pak Luhut bilang Jokowi tidak menginginkan tapi dia sendiri (Luhut, red) terus mengkampanyekan penundaan kan?” ujar Rocky melalui Youtube Rocky Gerung Official, dikutip Jumat, 18 Maret. 

Menurut Rocky, publik sedang ditipu Luhut lantaran Koordinator PPKM Jawa-Bali itu tidak mau mengungkap data yang dimilikinya. Dia pun mempertanyakan sumber data yang seolah-olah itu adalah fakta rahasia. 

"Sebetulnya kita ini tengah ditipu oleh big data dan yang memegang alat penipuan itu adalah pak Luhut seperti yang disebut dimana mana," kata Rocky. 

"Kenapa pak Luhut gak mau buka seolah-olah sumbernya itu rahasia. Kalau dia dimanfaatkan untuk ubah konstiusi mestinya dibuka dong, itu konyolnya keterangan pak Luhut," sambungnya. 

Rocky juga merasa aneh melihat Presiden Jokowi yang bersikap tenang seolah tidak ada sesuatu yang mengganggunya. Padahal, dulu Jokowi menyatakan siapapun yang menggulirkan wacana seperti itu sama saja menampar mukanya.

Jokowi seperti menikmati orkestrasi yang dimainkan Luhut. Jika tidak, kata Rocky, seharusnya Jokowi mencopot Luhut karena semakin membuat gaduh.  

”Jadi orkestrasi (penundaan pemilu) sekarang dipimpin Pak Luhut. Kalau presiden tidak setuju mestinya sudah ditegur juga atau malah di-reshuffle,” tegas Rocky. 

Namun, tambah mantan dosen filsafat UI ini, Jokowi malah menganggap Luhut seorang menteri penting. Malah mengklaim punya data bahwa masyarakat menginginkan pemilu ditunda. 

”Intinya Pak Luhut ngotot bahwa perpanjangan itu masuk akal. Yang tidak masuk akal adalah percepatan. Begitu logika Pak Luhut kan? Ini cara berpikir ajaib Pak Luhut sebagai orang dekat presiden,” kata Rocky. 

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Luhut mengatakan ada 110 juta warga yang setuju Pemilu 2024 ditunda. Sayangnya, Luhut tidak pernah mengatakan pasti dari mana data itu diperolehnya.

Luhut justru mengalihkan topik dengan mengatakan saat ini Indonesia telah dipimpin Presiden Jokowi dan mengalami sejumlah kemajuan. Dia juga mengingatkan saat ini masih dalam kondisi pandemi.

“Saya sekarang tanya, kenapa pak jokowi harus turun. Kalau saya lihat ya dibawah ya baik-baik saja. Saya boleh bener dan gak bener yah. Kini sekarang kita dibawah (Jokowi) kita tenang-tenang kok,” kata Menko Luhut di Grand Hyatt, dikutip Kamis, 17 Maret.