Belum Divaksinasi COVID-19, Prancis Skors 3.000 Petugas Kesehatan Tanpa Bayaran
Ilustrasi petugas kesehatan saat COVID-19. (Wikimedia Commons/Mstyslav Chernov)

Bagikan:

JAKARTA - Ribuan petugas kesehatan di seluruh Prancis telah diskors tanpa bayaran, karena belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 jelang tenggat waktu minggu ini, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan pada Kamis.

"Sekitar 3.000 penangguhan diberitahukan kemarin kepada karyawan di pusat kesehatan dan klinik yang belum divaksinasi," jelas Menteri Veran kepada radio RTL seperti mengutip CNA Kamis 16 September.

"Itu dibandingkan dengan 2,7 juta pekerja kesehatan secara keseluruhan," sambung Menteri Veran, menambahkan bahwa kesehatan yang berkelanjutan terjamin.

Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron memberi ultimatum kepada staf di rumah sakit, pekerja panti jompo dan dinas pemadam kebakaran pada Juli lalu, untuk mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 pada 15 September atau menghadapi penangguhan yang tidak dibayar.

Banyak perawat, khususnya, enggan untuk divaksinasi, dengan alasan masalah keamanan atau kemanjuran, menimbulkan risiko dorongan vaksinasi COVID-19 Prancis bisa terhenti.

Badan kesehatan masyarakat nasional Prancis pekan lalu memperkirakan, sekitar 12 persen staf rumah sakit dan sekitar 6 persen dokter di praktik swasta belum menerima vaksinasi COVID-19.

Secara keseluruhan, sekitar 70 persen orang Prancis telah menerima dua dosis yang diperlukan untuk vaksinasi COVID-19 lengkap, yang tersedia untuk semua orang di atas usia 12 tahun, salah satu tingkat tertinggi di dunia.

Meski demikian, sekitar 74 persen penduduk baru menerima satu dosis vaksin COVID-19, menunjukkan masih banyak yang belum divaksin, kendati tersedia luas dan terjangkau.