Setelah Sukhoi Su-30SM dan Rudal Pertahanan Udara, Belarusia Ingin Beli Persenjataan Senilai 1 Miliar Dolar AS dari Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Hubungan Belarusia dengan Rusia makin erat akhir-akhir ini, seiring dengan sanksi negara-negara Barat. Selain menggelar latihan perang bersama, kedua negara juga memiliki sejumlah agenda bersama.

Terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengunjungi Belarusia pada pertengahan Oktober untuk menghadiri pertemuan puncak Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), menurut sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov

"Ya, dia punya rencana seperti itu," kata Peskov kepada TASS seperti dilansir Senin 13 September.

Di hari yang sama, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan mereka telah setuju dengan Putin untuk membahas bidang kerja sama bilateral yang konkret di sela-sela KTT CIS, yang sebelumnya dijadwalkan akan diadakan di Minsk, Belarusia pada 15 Oktober.

Presiden Vladimir Putin dan Presiden Lukashenko mengadakan pembicaraan di Moskow pada 9 September. Pembicaraan itu menghasilkan 28 program dari Rusia dan Belarus. Pada hari berikutnya, program-program tersebut disetujui oleh pemerintah kedua negara dan sekarang akan disahkan pada pertemuan Dewan Tertinggi Negara Serikat, yang diperkirakan akan diadakan pada 4 November.

Selai itu, Presiden Lukashenko menyebut Belarusia berencana untuk membeli senjata senilai lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari Rusia, potensi pasokan sistem rudal S-400 ke negara itu sedang dibahas, seperti dilaporkan kantor berita BelTA.

"Arah barat Belarusia sekarang sepenuhnya tertutup oleh sistem rudal S-300. Tapi kami sekarang memiliki arah selatan," SB, Surat kabar Belarus Segodnya mengutip perkataan Lukashenko.

vladimir putin alexander lukashenko
Ilustrasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru)

Sebelumnya, Layanan Pers Kementerian Pertahanan Belarusia mengumumkan jet tempur Sukhoi Su-30SM milik Angkatan Udara Rusia, tiba di Belarusia dalam rangka pembentukan pusat pelatihan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Gabungan, di saluran Telegramnya.

"Pesawat Su-30SM Angkatan Dirgantara Rusia tiba di bandara Baranovichi untuk mendirikan pusat pelatihan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara bersama Rusia dan Belarusia," kata pernyataan itu.

"Pilot kedua negara diharapkan melakukan patroli bersama di perbatasan udara Negara Serikat," tambah pernyataan Kementerian Pertahanan.

Sebelum Sukhoi Su-30, unit rudal pertahanan udara Rusia tiba di Grodno, Belarusia pada 28 Agustus lalu. Keputusan untuk mendirikan pusat pelatihan bersama dibuat selama pembicaraan Menteri Pertahanan kedua negara pada 5 Maret. Sebanyak tiga pusat pelatihan direncanakan, dua lainnya berlokasi di Wilayah Nizhny Novgorod dan Kaliningrad Rusia.

Kendati memperlihatkan hubungan yang semakin mesra, integrasi politik Rusia dan Belarus secara teoritis dimungkinkan tetapi tidak sekarang, kata Peskov. Menurutnya, Presiden Putin dan Presiden Lukashenko telah berbicara cukup rinci, tentang mitos integrasi politik lebih lanjut, setelah pembicaraan mereka di Moskow pada 9 September.

"Integrasi politik tidak mungkin saat ini. Secara teoritis mungkin, jika itu untuk kepentingan kedua negara. Tidak ada yang merencanakan integrasi politik hari ini, karena negara-negara itu sekarang belum siap untuk tingkat integrasi ini," tukasnya.

"Sekarang, kami tertarik untuk mengimplementasikan 28 program dan kedua negara akan diuntungkan. Sejauh ini, tidak ada lagi yang dibutuhkan," tandasnya.

Menurut juru bicara Kremlin, penandatanganan 28 program serikat pekerja tidak berarti pelaksanaannya segera. "Implementasinya akan membutuhkan upaya yang sangat besar. Kita harus menyelaraskan undang-undang kita dengan program-program ini. Setiap negara harus bekerja dengan parlemennya, untuk mengadopsi undang-undang, tindakan normatif, dan sebagainya. Itu berarti kita harus melakukan perjalanan jauh," tukasya.