Jet Tempur Sukhoi Rusia Usir Dua Pesawat Pengintai AS di Atas Laut Hitam
Ilustrasi jet tempur Rusia bersama pesawat asing. (Wikimedia Commons/RAF MOD)

Bagikan:

JAKARTA - Jet tempur Sukhoi Su-30SM dan Su-27 Angkatan Udara Rusia, dikerahkan untuk mencegat dua pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) yang mendekati perbatasan Rusia di atas Laut Hitam, Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia melaporkan pada Hari Minggu 11 Juli waktu setempat.

Otoritas tersebut menerangkan, sistem kontrol wilayah udara Rusia di Distrik Militer Selatan mendeteksi dua target udara di atas Laut Hitam yang mendekati perbatasan negara Rusia pada 11 Juli.

"Sebuah jet tempur Su-30SM dan Su-27 dari pasukan peringatan reaksi cepat pertahanan udara Distrik Militer Selatan dikerahkan untuk mencegat target. Awak jet tempur Rusia mendekati target udara pada jarak yang aman, mengidentifikasi mereka sebagai EP-3E Aries dan pesawat pengintai CL-600 Challenger dari Angkatan Udara AS, dan mengawal mereka di atas Laut Hitam," jelas pihak otoritas seperti mengutip TASS Minggu 11 Juli.

"Setelah pesawat mata-mata AS menjauh dari perbatasan negara Rusia, pesawat tempur Rusia dengan selamat kembali ke lapangan terbang asalnya," sambung pernyataan tersebut.

Penerbangan pesawat tempur Rusia itu berjalan sesuai dengan aturan internasional penggunaan wilayah udara. Tidak ada pelanggaran perbatasan negara Rusia yang diizinkan, kata Pusat Kontrol Pertahanan Nasional.

Kawasan Laut Hitam menjadi sorotan, setelah tensi di kawasan tersebut meningkat seiring dengan terjadinya sejumlah 'insiden' yang melibatkan milter Rusia dan negara-negara Barat, baik di perairan maupun di udara beberapa waktu terakhir. 

Yang paling mencolok tentu saat kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Inggris HMS Defender (D36), diusir dengan tembakan peringatan oleh kapal dan jet tempur Rusia. 

Ada pula pesawat pengintai strategis AS seperti disebutkan Presiden Rusia Vladimir Putin, serta 'mengusir' keluar Fregat HNLMS The Evertsen (F805) milik Belanda dari wilayah perairan yang sama pada 24 Juni, sehari setelah insiden HMS Defender. 

Setelah peristiwa tersebut, Armada Laut Hitam Rusia kembali siaga, saat kapal perusak rudal berpemandu Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS (DDG-71) Ross yang memasuki wilayah Laut Hitam, Sabtu 26 Juni. 

"Ini, tentu saja, sebuah provokasi, yang sangat jelas. Apa yang ingin ditunjukkan oleh para provokator ini dan tujuan apa yang ingin mereka capai? Pertama-tama, (provokasi) itu komprehensif dan tidak hanya dipentaskan oleh Inggris, tetapi juga oleh Amerika Serikat," sebut Presiden Putin

"Karena kapal perang Inggris memasuki perairan teritorial kami pada sore hari, sementara pagi-pagi sekali, pada pukul 07:30, sebuah pesawat pengintai strategis AS lepas landas dari lapangan terbang NATO di Yunani, dari Kreta, saya percaya menerima laporan tentang itu. Kami melihat dan mengamatinya dengan jelas," tukas Presiden Putin.