JAKARTA - Armada Laut Hitam militer Rusia mewaspadai operasi kapal perusak rudal berpemandu Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS (DDG-71) Ross yang memasuki wilayah Laut Hitam, Sabtu 26 Juni.
Manajemen Pertahanan Nasional Federasi Rusia menyebut, pihaknya tengah memantau aktivitas kapal tersebut Laut Hitam.
"Pasukan Armada Laut Hitam mulai mencermati tindakan (kapal) perusak Angkatan Laut AS Ross, yang memasuki Laut Hitam pada 26 Juni," kata pusat itu dalam sebuah pernyataan, mengutip TASS Minggu 27 Juni.
Sebelumnya, Armada Keenam Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal perusak AS memasuki Laut Hitam pada hari Sabtu, di mana ia akan mengambil bagian dalam latihan militer multinasional Sea Breeze 2021.
Menurut keterangan armada AS tersebut, USS (DDG-71) Ross akan bergabung dengan 31 kapal lainnya selama latihan angkatan laut. Rencana itu melibatkan penyatuan angkatan bersenjata dari Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia.
"Latihan akan melakukan berbagai taktik militer di laut, darat dan udara, termasuk termasuk operasi tempur di darat, melawan kapal dan pertahanan udara, serta pembentukan keterampilan pembersihan senjata," sebut Armada Keenam AS dalam sebuah pernyataan.
Pada 23 Juni, Kedutaan Besar Rusia di Washington mendesak Amerika Serikat dan sekutunya untuk tidak melakukan operasi militer di Laut Hitam. Misi diplomatik memperingatkan, manuver ini meningkatkan risiko insiden yang tidak disengaja, mendorong sentimen militeristik di Kiev.
Layanan pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ukraina sebelumnya melaporkan, sedikitnya 32 negara akan ambil bagian dalam latihan tersebut. Direncanakan akan melibatkan 5.000 prajurit, 32 kapal dan 40 pesawat dalam pelatihan tersebut.
BACA JUGA:
Pekan lalu, kondisi di Laut Hitam sempat memanas pekan lalu, setelah Kapal Perusak HMS Defender milik Inggris, disebut memasuki wilayah Rusia di kawasan Laut Hitam. Kapal penjaga pantai dan pesawat tempur Sukhoi Su-24M dikerahkan untuk memastikan HMS Defender keluar dari wilayah perairan Rusia.