JAKARTA - Layanan Pers Kementerian Pertahanan Belarusia mengumumkan jet tempur Su-30SM milik Angkatan Udara Rusia, tiba di Belarusia dalam rangka pembentukan pusat pelatihan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Gabungan, di saluran Telegramnya.
"Pesawat Su-30SM Angkatan Dirgantara Rusia tiba di bandara Baranovichi untuk mendirikan pusat pelatihan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara bersama Rusia dan Belarusia," kata pernyataan itu, mengutip TASS 8 September.
"Pilot kedua negara diharapkan melakukan patroli bersama di perbatasan udara Negara Serikat," tambah pernyataan Kementerian Pertahanan.
Sebelum Sukhoi Su-30, unit rudal pertahanan udara rudal Rusia tiba di Grodno, Belarusia pada 28 Agustus lalu. Keputusan untuk mendirikan pusat pelatihan bersama dibuat selama pembicaraan Menteri Pertahanan kedua negara pada 5 Maret. Sebanyak tiga pusat pelatihan direncanakan, dua lainnya berlokasi di Wilayah Nizhny Novgorod dan Kaliningrad Rusia.
Pengumuman ini datang dua hari sebelum dimulainya latihan militer Belarusia dan Rusia, memicu kekhawatiran di kalangan aliansi militer NATO dan negara-negara Uni Eropa.
Melansir Reuters 9 September, Belarusia berselisih dengan Barat sejak Presiden Alexander Lukashenko melancarkan tindakan keras terhadap protes jalanan massal tahun lalu. Ketegangan mendorong Belarus untuk kembali ke sekutu tradisionalnya, Rusia untuk dukungan keuangan dan diplomatik.
Presiden Lukashenko dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow Kamis ini. Awal September lalu, Presiden Lukashenko mengatakan Rusia akan mengirimkan perangkat keras militer besar ke Belarus, termasuk pesawat, helikopter dan sistem pertahanan udara.
BACA JUGA:
Terpisah, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pekan lalu mendesak Rusia untuk transparan dalam melakukan latihan 'Zapad-2021' ('Barat-2021'). Sementara, Polandia mengatakan pada Hari Senin, latihan itu akan memicu ketegangan yang sudah memuncak karena masuknya migran yang melintasi perbatasan dari Belarusia ke Uni Eropa.
Rusia sendiri melihat Belarusia sebagai penyangga keamanan di sisi baratnya dalam menghadapi 'tantangan' NATO dan Uni Eropa. Rusia dan Belarusia secara resmi merupakan bagian dari 'negara serikat' dan telah melakukan pembicaraan selama bertahun-tahun untuk lebih mengintegrasikan negara mereka.