AS Tambahkan 71 Perusahaan Rusia ke Daftar Hitam, Termasuk Perakitan Jet Tempur Sukhoi dan MiG
Ilustrasi Sukhoi Su-30SM. (Wikimedia Commons/Alex Beltyukov)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat pada Hari Kamis menambahkan 71 entitas Rusia dan Belarusia ke daftar hitam perdagangannya termasuk beberapa pabrik pesawat terbang, lembaga pembuatan kapal dan penelitian, hingga perakitan jet tempur.

Langkah terbaru ini ditempuh Washington untuk menghilangkan teknologi Amerika Serikat dan barang-barang lainnya, dari militer Rusia. Pembatasan ekspor adalah di antara serangkaian sanksi baru yang dijatuhkan kemarin, sebagai tanggapan atas perang Rusia di Ukraina, termasuk larangan tambahan oligarki Rusia dan anggota elit negara itu.

Mereka termasuk 70 perusahaan Rusia dan entitas lain seperti beberapa unit Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, termasuk A.A. Institut Kharkevich untuk Masalah Transmisi Informasi dan V.A. Institut Ilmu Kontrol Trapeznikov dan satu entitas Belarusia.

Perusahaan yang ditambahkan termasuk beberapa pabrik pesawat dan Voronezh Joint Stock Aircraft Company, salah satu pabrik terbesar Rusia untuk pesawat penumpang dan kargo, menurut beberapa laporan penelitian.

Juga ditambahkan adalah Pabrik Penerbangan Irkutsk, yang telah memproduksi hampir 7.000 pesawat dengan lebih dari 20 jenis sejak 1934 dan memproduksi keluarga pesawat MC-21, melansir Reuters 3 Juni.

Dikutip dari berbagai sumber, selain mendesai jet tempur latih ringan Yakolev Yak-130 dan pesawat penumpang Irkut MC-21. Perusahaan tersebut juga terlibat dalam perakitan sejumlah jet tempur andalan Rusia.

Jet tempur tersebut meliputi MiG-23UB, MiG-27UB, Sukhoi Su-27UB, Sukhoi Su-30, Sukhoi Su-30SM, Sukhoi Su-30MK

Secara total, Departemen Perdagangan kini telah menambahkan 322 entitas ke daftar hitam ekonominya untuk mendukung militer Rusia sejak Februari.

"AS dan mitra internasional kami telah menerapkan pembatasan yang kuat dan menyeluruh, pada kemampuan Rusia untuk mendapatkan barang dan teknologi yang dibutuhkan untuk mempertahankan agresi militernya," terang Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan Alan Estevez.

Diketahui, dari 71 perusahaan yang ditambahkan, 66 ditentukan untuk menjadi pengguna akhir militer. Juga ditambahkan adalah Cabang Kompleks Penerbangan Ilyushin, Lembaga Pembuatan Kapal St. Petersburg dan Biro Penelitian Khusus untuk Penelitian Kelautan Cabang Timur Jauh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.