JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melanjutkan kunjungannya di Rusia dengan menyambangi kota tempat industri penerbangan strategis Rusia berada pada Hari Jumat, termasuk menyaksikan atraksi kemampuan elang besi Rusia di tengah kekhawatiran Barat akan peningkatan kerja sama Moskow - Pyongyang.
Datang ke Kota Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh, Pemimpin Kim menyambangi Yuri Gagarin Komsomolsk-on-Amur Aircraft Plant (KnAAZ) dan Pabrik Yakolev, di mana keduanya bagian dari United Aircraft Corporation (UAC), yang dijatuhi sanksi oleh Barat atas perang di Ukraina. KnAAZ juga mendapat sanksi khusus dari Amerika Serikat.
Ditemani oleh Wakil Perdana Menteri Denis Manturov, Pemimpin Kim melihat tempat pembuatan dua jet tempur Rusia yang ditakuti Barat, Sukhoi Su-35 dan Sukhoi Su-58 di KnAAZ.
"Kim Jong-un dan Denis Manturov mengunjungi pabrik perakitan pesawat tempur dan bengkel perakitan akhir pesawat Su-35 serta kompleks penerbangan generasi kelima Su-57," kata Pemerintah Rusia, melansir Reuters 15 September.
"Delegasi tersebut juga memeriksa kemampuan teknologi pabrik tersebut, yang telah dimodernisasi dan dilengkapi kembali, untuk produksi permesinan dan bengkel pelapisan khusus," lanjut pemerintah.
Selain itu, Pemimpin Kim sempat mengunjungi bengkel tempat pembuatan kompartemen badan pesawat dan perakitan sayap Pesawat Sukhoi Superjet 100 Rusia, sebelum kemudian menyaksikan demonstrasi penerbangan Sukhoi Su–35.
"Kami telah menunjukkan kepada pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea salah satu fasilitas produksi pesawat terkemuka kami," ujar Wakil PM Manturov.
"Kami melihat potensi kerja sama baik di bidang konstruksi pesawat terbang maupun industri lainnya," tandasnya.
BACA JUGA:
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin Kim dalam pertemuan puncak pada Hari Rabu, di mana mereka berbagai masalah dan pendalaman kerja sama, mengundang pemimpin Kremlin datang ke Pyongyang.
Bagi Amerika Serikat dan sekutunya, berkembangnya persahabatan antara Pemimpin Kim dan Presiden Putin merupakan sebuah kekhawatiran. Washington menuduh Korea Utara menyediakan senjata ke Rusia, tudingan yang dibantah oleh Moskow dan Pyongyang.