Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina mengklaim pihaknya menghancurkan salah satu jet tempur terbaru dan tercanggih Rusia dalam serangan pesawat tak berawak/drone di pangkalan militer yang berada jauh di dalam wilayah Rusia.

Pesawat tempur Sukhoi Su-57, yang dijuluki “Felon” oleh NATO, diserang di landasan pangkalan udara di wilayah Astrakhan, hampir 600 kilometer di belakang garis depan pertempuran dalam invasi Rusia ke Ukraina, menurut laporan badan intelijen pertahanan (GUR).

Dilansir CNN, Senin, 10 Juni, GUR mengunggah gambar satelit di saluran Telegramnya untuk mendukung klaimnya, dengan menulis, “Gambar tersebut menunjukkan pada tanggal 7 Juni, Su-57 masih utuh, namun pada tanggal 8 Juni, kawah akibat ledakan dan titik api yang khas muncul di dekatnya. itu sebagai akibat dari kerusakan akibat kebakaran.”

Su-57 adalah jet tempur siluman generasi kelima supersonik, bermesin ganda, dan dipandang sebagai jawaban Moskow terhadap jet siluman Barat seperti F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS.

Namun perkembangannya, yang dimulai pada tahun 2002, menurut militer AS, berjalan lambat, dan Su-57 jatuh saat uji terbang pada tahun 2019.

Militer Rusia menerima Su-57 pertamanya pada tahun 2020, menurut laporan kantor berita TASS yang dikelola pemerintah, yang mengatakan jet tersebut sebelumnya “diuji” dalam kondisi pertempuran di Suriah pada tahun 2018.

Postingan Telegram Ukraina mencatat kemampuan Su-57 untuk membawa rudal jelajah Kh-59 dan Kh-69, yang dapat diluncurkan oleh jet tersebut ke arah Ukraina dari wilayah udara Rusia yang aman.

Meskipun para ahli meragukan kemampuan Su-57 dibandingkan dengan F-22, para pejabat Rusia memuji perannya dalam serangan terhadap Ukraina.

Dalam laporan TASS tahun 2022, Menteri Pertahanan saat itu Sergey Shoigu mengatakan Su-57 “telah menunjukkan dirinya dengan cemerlang.”

TASS melaporkan pada tahun 2022 pasukan Rusia akan menerima total 22 Su-57 pada akhir tahun ini.

Jika laporan mengenai serangan pesawat tak berawak Ukraina jauh di wilayah Rusia terbukti benar, hal ini menandai keberhasilan lain dari pesawat tak berawak berbiaya rendah Kyiv yang mengambil alih aset-aset Rusia yang bernilai tinggi. Harga Su-57 diperkirakan $35 juta hingga USD54 juta, menurut Foreign Policy Research Institute