JAKARTA - Lebih dari 70 jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57 akan dikirim dan memasuki dinas militer Rusia, sebut perusahaan teknologi negara Rostec, menjawabb keraguan sekaligus kekhawatiran Barat akan jet tempur mengerikan ini.
Rostec mengomentari sebuah artikel di majalah National Interest yang berbasis di Amerika Serikat, yang mengklaim pesawat tempur siluman generasi kelima Sukhoi Su-57 'tidak mungkin memasuki layanan operasional sebelum 2027.'
"Pesawat generasi kelima Rusia tidak membuat Barat merasa mudah. Pesawat tempur Su-57 dan Checkmate sering menjadi fokus berita palsu. Fakta tidak benar yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan telah dipublikasikan. terkirim! Lebih dari 70 pesawat akan dikirimkan pada 2027, termasuk beberapa pesawat tempur tahun ini," ungkap Rostec dalam sebuah pernyataan, mengutip TASS 14 Oktober.
Sukhoi Su-57 adalah jet tempur multiperan generasi kelima buatan Rusia yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat, dan laut. Jet tempur Su-57 memiliki fitur teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas, mampu mencapai kecepatan jelajah supersonik.
Jet tempur ini juga dilengkapi dengan peralatan radio-elektronik onboard paling canggih, termasuk komputer onboard yang kuat (yang disebut electronic second). pilot), sistem radar tersebar di seluruh tubuhnya dan beberapa inovasi lainnya, khususnya, persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawatnya.
Rencananya, Angkatan Udara Rusia akan menerima 22 jet tempur Su-57 pada akhir 2024 dan jumlah mereka akan meningkat menjadi 76 pada tahun 2028. Jet tempur Su-57 pertama dikirim ke pasukan Rusia pada tahun 2020.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, salah satu fitur terbaru dan mematikan Sukhoi Su-57 adalah kemampuan membawa empat drone serang berat terbaru jenis Okhotnik. Nantinya, pilot Su-57 bisa mengoperasionalkan empat drone sekaligus, bersamaan, sebut sebuah sumber industri.
Drone Okhotnik terbaru akan menyerang target udara dan darat dalam interaksi jaringan-sentris dengan pesawat tempur Su-57. Dalam pekerjaan bersama mereka dengan pesawat tempur generasi kelima, drone Okhotnik akan menangani berbagai tugas, menyerang target udara dan darat di bawah komando pilot Sukhoi Su-57.