<i>The Checkmate, </i>Pesawat Tempur Generasi Kelima  Rusia yang Mampu Tembak Enam Target Sekaligus
The Checkmate, pesawat generasi kelima yang mampu menandingi F35 milik AS. (foto: TASS)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia pada Selasa, 20 Juli  meluncurkan jet tempur siluman Sukhoi baru yang dirancang untuk bersaing dengan F-35 AS. Kelebihan pesawat tempur ini, mampu untuk menyerang enam target secara bersamaan.

Saat pesawat yang dijuluki "The Checkmate" itu pertama kali ditunjukkan kepada Presiden Vladimir Putin, langsung direspon sangat positif. Putin mengaku "senang" melihat perkembangan teknologi kedirgantaraan Rusia saat ini. 

Pesawat ini pun diluncurkan pada pertunjukan udara dua tahunan di luar Moskow. Menurut laporan pesawat yang belum diberi nama secara resmi itu diproduksi pada Mei tahun lalu. Dalam video peluncuran hanya disebut jika pesawat itu akan dikembangkan "dalam waktu singkat".

Sebelumnya beberapa detail tentang pesawat itu telah muncul ke publik., Pesawat ini dikembangkan oleh raksasa pertahanan dan teknologi Rostec dan United Aircraft Corporation yang dikendalikan negara.

"Tugas kami adalah agar pesawat ini ditawarkan secara massal kepada pelanggan mulai 2026," kata Direktur Umum United Aircraft Corporation, Yury Slyusar.

Rostec menggambarkan pesawat itu sebagai jet tempur ringan bermesin tunggal generasi kelima yang menggabungkan "solusi inovatif" termasuk kecerdasan buatan.

“Jet dapat menyerang hingga enam target secara bersamaan di darat, udara atau laut, bahkan dalam kondisi gangguan elektronik yang kuat," kata pabrikan.

Dengan banderol harga antara 25-30 juta dolar AS (Rp362 miliar hingga Rp434 miliar), pesawat ini akan dapat membawa drone dan meluncurkannya selama penerbangan.

Slyusar mengatakan dia mengharapkan hampir 300 pesanan dalam 15 tahun ke depan terutama dari Timur Tengah, Asia dan Amerika Latin dengan harga "tujuh kali lebih rendah" daripada F-35.

Dia mengatakan pesawat mampu menghancurkan "pesawat asing generasi kelima" dan "dirancang untuk menahan sistem generasi keenam yang mungkin muncul dalam beberapa dekade mendatang".

Pesawat ini juga memiliki teknologi siluman yang menjadikannya sangat sulit untuk ditangkap oleh radar musuh. Versi auto-pilot juga sedang dikembangkan. Slyusar mengatakan dia yakin Putin "senang" ketika dia melihat pesawat itu.

"Penerbangan Rusia memiliki potensi besar untuk dikembangkan, dan industri pesawat kami terus menciptakan pesawat baru yang kompetitif," kata Putin.

Putin telah menjadikan investasi di bidang militer dan mengembangkan persenjataan baru sebagai prioritas atas pemerintahannya selama dua dekade.

Rusia telah menyatakan bahwa mereka terus mengembangkan beberapa senjata yang menghindari sistem pertahanan yang ada saat ini, termasuk rudal antarbenua Sarmat dan rudal jelajah Burevestnik.