JAKARTA - Sejumlah pejabat senior Taliban bertemu dengan Wakil Sekjen PBB untuk untuk Urusan Kemanusiaan di Kabul pada Minggu, yang berjanji akan mempertahankan bantuan bagi rakyat Afghanistan, kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen.
Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik Taliban dan pejabat lainnya bertemu Martin Griffiths saat Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan, yang berpotensi menimbulkan bencana yang disebabkan oleh kekeringan parah dan ekonomi yang anjlok.
"Delegasi PBB menjanjikan kelanjutan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan, dengan mengatakan dia akan meminta bantuan lebih lanjut ke Afghanistan selama pertemuan negara-negara donor yang akan datang," ungkap Shaheen di Twitter, mengutip Reuters Senin 6 September.
Afghanistan, salah satu negara termiskin di dunia, terperosok ke dalam krisisi dengan berakhirnya bantuan luar negeri senilai miliaran dolar secara tiba-tiba, setelah pemerintahan yang didukung Barat digulingkan dan Taliban mengambil alih kekuasaan 15 Agustus lalu.
Shaheen mengatakan, Taliban meyakinkan delegasi PBB tentang "kerja sama dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.
Sementara itu, PBB diperkirakan akan mengadakan konferensi bantuan internasional di Jenewa pada 13 September untuk membantu mencegah apa yang disebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai 'bencana kemanusiaan'.
Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan konferensi bantuan internasional di Jenewa pada 13 September untuk membantu mencegah apa yang disebut Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai "bencana kemanusiaan yang menjulang".
"Kami membutuhkan komunitas internasional untuk berdiri bersama dan mendukung rakyat Afghanistan," ujar Guterres dalam sebuah cuitan di Twitter yang mengumumkan konferensi untuk mencari peningkatan cepat pendanaan untuk bantuan kemanusiaan.
"Kami juga meminta akses kemanusiaan penuh dan tanpa hambatan, untuk memastikan warga Afghanistan terus mendapatkan layanan penting yang mereka butuhkan," urainya.
BACA JUGA:
Banyak warga Afghanistan berjuang untuk memberi makan keluarga mereka di tengah kekeringan parah, sebelum gerilyawan Taliban merebut kekuasaan bulan lalu dan jutaan orang sekarang mungkin menghadapi kelaparan dengan negara yang terisolasi dan ekonomi yang berantakan, kata badan-badan bantuan.
"PBB berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Afghanistan dan berkomitmen untuk tinggal dan memberikan untuk mereka," pungkas Antonio Guterres.