JAKARTA - Afrika menjadi salah satu wilayah 'favorit' kelompok Al-Qaeda membangun jaringan, dengan banyaknya cabang mereka sejumlah negara-negara di kawasan ini. Salah satunya adalah di Somalia.
Guna membantu Turki dalam menghadapi salah satu kelompok militan radikal tersebut, Pemerintah Turki menyerahkan bantuan 22 kendaraan militer kepada Somalia, termasuk delapan kendaraan lapis baja beroda jenis Mine-Resistant Ambush Protected (MRAP).
Melansir Yenisafak 16 Agustus, Kendaraan itu diserahkan kepada pejabat Kementerian Pertahanan Somalia dan Jenderal Odowaa Yusuf Rage, kepala Angkatan Bersenjata Nasional Somalia, di ibu kota Mogadishu pada Minggu 15 Agustus malam.
Duta Besar Turki Mehmet Yilmaz dan pejabat militer menghadiri upacara tersebut. Disebutkan, kendaraan MRAP akan digunakan oleh pasukan khusus Somalia, Komando Gorgor, dalam perang melawan kelompok teroris Al-Shabaab yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.
"Senang bisa berpartisipasi dalam upacara serah terima delapan kendaraan lapis baja Kirpi, serta 14 truk militer yang disumbangkan oleh Turki kepada Tentara Nasional Somalia,” kata utusan Turki itu dalam sebuah pernyataan singkat di halaman Twitter Kedutaan Besar Turki.
Selain memberikan bantuan fisik berupa persenjataan, Pemerintah Turki juga memberikan bantuan non-fisik berupa pelatihan bagi tentara Somalia. Latihan ini digelar di Mogadishu maupun di dalam negeri Turki.
"Angkatan ke-15 Pasukan Khusus Haramcad Somalia menyelesaikan pelatihan mereka oleh personel Turki di Pusat Pelatihan Militer TURKSOM," Kedutaan Besar Turki mengatakan dalam tweet lain pada Hari Minggu.
BACA JUGA:
Turki dan Somalia terbilang memiliki hubungan hangat. Mengutip Arab News 7 Agustus, jumlah bantuan Turki untuk Somalia disebut mencapai nominal sekitar 117 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Sejak mendeklarasikan tahun 2005 sebagai 'Tahun Afrika', Turki telah terlibat secara kuat dengan Somalia dan meningkatkan hubungan bilateral politik, militer, perdagangan dan ekonomi.
Terbaru, Pemerintah Turki mengumumkan bantuan sebesar 30 juta dolar AS untuk Somalia pada 5 Agustus lalu. Pengumuman ini menuai kritik, lantaran Turki tidak memiliki pesawat untuk membantu pemadaman kebakaran hutan di wilayah Pantai Aegea dan Mediterania.
"Sebanyak enam pesawat pemadam kebakaran bisa dibeli dengan uang ini," kritik Alpay Antmen dari oposisi utama Partai Rakyat Republik.