Bagikan:

JAKARTA - Pada 12 April 2009, seorang kapten kapal bernama Richard Phillips berhasil diselamatkan dari penyanderaan. Phillips telah disandera di sekoci di Samudra Hindia sejak 8 April 2009. Ia berhasil diselamatkan tanpa cedera. Namun insiden ini meruntuhkan kekuatan kapal berbendera AS.

Wakil Laksamana Angkatan Laut Bill Gortney menjelaskan kapal Kapten Richard Phillips, Maersk Alabama diserbu bajak laut di lepas pantai di Somalia pada Rabu, 8 April 2009 pagi. Setelah berhasil diselamatkan, Phillips segera menghubungi keluarganya dan menjelaskan keadaannya baik-baik saja.

"Kapten dalam kesehatan yang baik. Dia mandi dan mengenakan pakaian bersih," kata Gortney dalam konferensi pers telepon dari Komando Pusat Angkatan Laut di Bahrain.

Pasukan AS bergerak menyelamatkan Phillips setelah melihatnya dalam bahaya dekat di sekoci, kata Gortney. Saat itu terlihat bajak laut menegosiasikan nasib Phillips di atas kapal USS Bainbridge di dekatnya.

"Saat proses negosiasi malam ini, komandan di tempat kejadian dari Bainbridge membuat keputusan bahwa nyawa kapten dalam bahaya. Dan tiga perompak lalu tewas," kata Gortney. "Bajak laut yang menyerah lebih awal hari ini diperlakukan secara manusiawi; rekan-rekannya yang terus berjuang dibayar dengan nyawa mereka."

Mengutip Britannica, penyanderaan Phillips berawal dari kapal Maersk Alabama yang sedang berlayar dari Ṣalālah, Oman ke Mombasa, Kenya. Ada 21 orang AS di dalamnya, termasuk Phillips.

Pada 7 April, kapal itu berada beberapa ratus mil di lepas pantai Somalia. Daerah itu terkenal karena serangan bajak laut, dan Phillips telah menerima peringatan tetapi tidak mengubah arah.

Menjelang sore, kapal tersebut didekati beberapa kapal bajak laut yang akhirnya berbalik tanpa ada insiden. Pada 8 April pagi, terlihat speedboat kecil yang membawa empat bajak laut bersenjata AK-47.

Kapal Maersk Alabama (Sumber: Commons Wikimedia)

Kru yang tidak bersenjata berusaha menangkis serangan, menembakkan suar dan menyemprotkan selang pemadam. Namun, dua orang bajak laut Somalia dapat naik ke kapal tersebut.

Peristiwa ini menandai pertama kalinya dalam sekitar dua ratus tahun para perompak menginjakkan kaki di kapal yang berlayar di bawah bendera AS. Para pembajak berhasil melumpuhkan Kapal Alabama dan sebagian besar mundur ke ruang kemudi berbenteng.

Namun, Phillips dan beberapa orang lainnya ditangkap di jembatan. Sekitar waktu tersebut, dua bajak laut yang tersisa juga naik ke kapal. Seorang tawanan diperintahkan di bawah dek untuk mengambil rekan-rekannya. Tetapi ia tidak kembali.

Salah satu bajak laut kemudian menemani anggota kru lainnya untuk mencari mereka. Namun, saat pencarian, pembajak itu disandera oleh kru kapal yang bersembunyi. Setelah menegosiasikan pertukaran sandera mereka bersedia melepaskan tawanan.

Tetapi para pembajak justru menyandera Kapten Phillips. Dengan perahu mereka sendiri yang sebelumnya terbalik, para pembajak memaksa Kpaten Phillpis pindah ke sekoci tertutup dan meminta uang tebusan 2 juta dolar AS.

Drama selamatkan Phillips

Tim penyelamat lalu mulai mengikuti mereka dengan kapal di ketinggian 5,5 meter. Memang, sebelumnya seorang awak kapal sempat mengirimkan panggilan darurat.

Pada 9 April, USS Bainbridge berhasil menuju Kapal Maersk Alabama. Maersk Alabama diperintahkan melanjutkan pelayaran ke Kenya dan segera bergerak setelah diberi detail keamanan oleh tim pelaut bersenjata.

Sekoci Maersk Alabama (Sumber: Commons Wikimedia)

Tanggal 10 April, Phillips melompat ke laut. Tetapi dengan cepat ia ditangkap kembali. Karena negosiasi dengan para perompak terhenti, Navy SEAL Team 6 diberangkatkan dari Virginia dan tiba di Bainbridge pada 11 April.

Kemudian, pada hari itu para perompak mengizinkan kapal AS memasang derek ke sekoci yang kehabisan bahan bakar. Perjalanan kapal perlahan diperpendek sampai sekoci berada di jarak yang dekat dengan penembak jitu Navy SEAL di atas kapal Fantail Bainbridge.

Dianggap gagal

Kapten Phillips (Kanan) bersama anggota US Navy (Sumber: Commons Wikimedia)

Phillips secara luas digambarkan sebagai pahlawan. Namun kru Kapal Maersk Alabama justru menuduh Phillips gagal.

Phillips dinilai tak mengindahkan peringatan dan justru menetapkan kapal ke arah yang membahayakan mereka. Para kru lalu menggugat pemilik kapal kargo Denmark, Maersk Line.

Gugatan itu kemudian diselesaikan dengan jumlah uang yang dirahasiakan. Setelah pembajakan tersebut, banyak kapal kargo mulai menyewa keamanan dan jumlah serangan bajak laut di perairan Somalia menurun.

Phillips menceritakan kisahnya lewat buku berjudul A Captain’s Duty. Buku yang dirilis pada 2010  itu ia tulis bersama Stephan Talty.

Selanjutnya, buku itu diadaptasi menjadi film Captain Phillips pada 2013. Film Captain Phillips diperankan oleh megabintang, Tom Hanks.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya