PM Wanita Pertama Inggris Margaret Tatcher Meninggal dalam Sejarah Hari Ini, 8 April 2013
Margaret Tatcher (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 8 April 2013, mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Margaret Thatcher meninggal di usia 87. Ia meninggal karena stroke. Thatcher menjabat PM Inggris antara 1979 dan 1990 dari Partai Konservatif dan jadi PM wanita pertama Inggris.

Kesehatan Thatcher jadi berita utama pada 2010. Kala itu ia melewatkan perayaan di 10 Downing Street yang diadakan untuk menghormati ulang tahunnya yang ke-85 oleh David Cameron. Kemudian, pada November 2010, Thatcher menghabiskan dua minggu di rumah sakit karena kondisi yang kemudian diketahui menyebabkan peradangan otot yang menyakitkan.

Pada 2011, Thatcher menghadiri sejumlah acara besar, termasuk pernikahan Pangeran William pada April 2011 dan peresmian patung Ronald Reagan di London pada Juli 2011. Setelah itu, kantor Thatcher di House of Lords ditutup secara permanen. Penutupan tersebut dianggap sebagai penanda akhir dari kehidupan publiknya.

Karier politik

Mengutip Biography, Kamis, 8 April, Thatcher sempat mengesampingkan politik untuk memelajari hukum pada 1952. Dia dan suaminya lalu menyambut si kembar Carol dan Mark pada tahun selanjutnya.

Setelah menyelesaikan pelatihannya, Thatcher memenuhi syarat sebagai pengacara pada 1953. Tapi dia tidak menjauh dari arena politik terlalu lama. Thatcher memenangkan kursi di House of Commons pada 1959, mewakili Finchley.

Thatcher dilihat sebagai seorang wanita yang sedang naik daun, hingga akhirnya diangkat sebagai anggota parlemen di bawah sekretaris untuk pensiun dan asuransi nasional pada 1961. Ketika Partai Buruh mengambil alih kendali pemerintah, Thatcher menjadi anggota Kabinet Bayangan, sekelompok pemimpin politik yang akan memegang jabatan tingkat kabinet jika partainya berkuasa.

Margaret Tatcher (Sumber: Commons Wikimedia)

Ketika Partai Konservatif kembali berkuasa pada Juni 1970, Thatcher diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri untuk pendidikan dan sains. Salah satu kebijakannya adalah menghapus pembagian susu gratis di sekolah.

Ia membuat banyak orang frustrasi. Bukan karena semua laporan pers yang buruk seputar tindakannya. Tetapi karena dia mengalami kesulitan membuat Perdana Menteri Edward Heath mendengarkan ide-idenya.

Tampak kecewa dengan masa depan perempuan dalam politik, Thatcher berkata "Saya tidak berpikir akan ada perdana menteri perempuan dalam hidup saya," saat dia tampil di TV pada 1973.

Thatcher segera membuktikan dirinya salah, ketika Partai Konservatif kehilangan kekuasaan pada 1974, Thatcher menjadi kekuatan dominan di partai politiknya. Dia terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif pada 1975, mengalahkan Heath untuk posisi tersebut.

Dengan kemenangan ini, Thatcher menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai pemimpin oposisi di House of Commons. Inggris berada dalam masa kekacauan ekonomi dan politik, dengan pemerintah hampir bangkrut, pengangguran meningkat dan konflik dengan serikat pekerja.

Ketidakstabilan ini membantu mengembalikan Partai Konservatif ke tampuk kekuasaan pada 1979. Sebagai pemimpin partai, Thatcher membuat sejarah pada Mei 1979, ketika dia diangkat menjadi PM wanita pertama Inggris.

Pengunduran diri 

Thatcher memerintah selama tiga periode. Pada masa jabatan ketiga di tahun 1987, Thatcher berusaha menerapkan kurikulum pendidikan standar di seluruh negeri dan membuat perubahan pada sistem medis yang disosialisasikan di negara tersebut.

Namun ia mulai banyak kehilangan dukungan setelah berupaya untuk menerapkan pajak daerah dengan tarif tetap. Kebijakan tersebut sangat tidak populer dan memicu protes publik dan menyebabkan perselisihan di dalam partainya.

Thatcher mendesak untuk tetap menjadi pemimpin partai pada 1990. Tetapi akhirnya Tatcher menyerah pada tekanan dari anggota partai dan mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai PM Inggris pada 22 November 1990.

"Setelah berkonsultasi secara luas dengan rekan-rekan, saya menyimpulkan bahwa persatuan dari Partai dan prospek kemenangan dalam pemilu akan lebih baik jika saya mundur untuk memungkinkan rekan-rekan Kabinet masuk dalam pemungutan suara untuk kepemimpinan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di Kabinet dan di luar yang telah memberi saya dukungan yang berdedikasi," ujar Thatcher.  

Kebijakan dan tindakan Thatcher terus diperdebatkan oleh para pencela dan pendukung. Thatcher menggambarkan kesan yang tak terhapuskan yang ditinggalkannya di Inggris dan negara-negara di seluruh dunia.

Kehidupan Thacther bahkan dijadikan sebuah film. Pada 2011, terdapat film biografi berjudul The Iron Lady yang diperankan oleh Meryl Streep. Selain itu, sosok Thatcher juga ditampilkan dalam series Netflix berjudul The Crown, yang diperankan oleh Gillian Anderson.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya