Bagikan:

JAKARTA - Pada 5 April 1955 diumumkan bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris Winston Leonard Spencer Churchill mengundurkan diri. Diketahui pengunduran diri dipicu kesehatan Churcill yang terus memburuk.

Churcill dikenal sebagai pemimpin Inggris yang membimbing Inggris Raya dan Sekutu melalui krisis Perang Dunia II. Mengutip BBC, Senin, 5 April 2021, kabar tersebut diumumkan dalam sebuah keterangan dari Istana Buckingham.

Keterangan tersebut menyatakan: Yang Terhormat Sir Winston Churchill mengadakan pertemuan dengan Ratu malam ini dan mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri dan Pemimpin Pertama Departemen Keuangan, yang dengan senang hati diterima oleh Yang Mulia.

Pengunduran diri Churchill diikuti dengan acara makan malam yang diadakan di 10 Downing Street yang dihadiri Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Makan malam itu juga dihadiri sejumlah kolega pemerintahan perdana menteri terdahulu dan yang sedang menjabat.

Churcill yang saat itu berusia 80 tahun digantikan oleh Anthony Eden. Pengunduran diri Churcill langsung tersebar ke seluruh dunia dan para pemimpin mengucapkan berbagai pesan dan kesan tentang Churcill.

Darah, kerja keras, air mata dan keringat

Karier politik Churchill dimulai pada 1900 sebagai anggota parlemen Konservatif untuk Oldham. Tetapi pada 1906, karena kecewa dengan partainya, Churchill membelot ke Partai Liberal.

Dia pertama kali menjadi perdana menteri dan kembali ke Partai Konservatif pada 1940 dan memimpin pemerintahan koalisi masa perang selama Perang Dunia II. Selama waktu itu Churcill menginspirasi keberanian seluruh bangsa Inggris meski ia tak menjanjikan apapun, kecuali "darah, kerja keras, air mata dan keringat."

Setelah perang, pemerintah koalisi bubar dan Winston Churchill mengundurkan diri dari jabatan PM Inggris pada 23 Mei 1945. Churchill lalu diminta oleh Raja untuk membentuk pemerintahan baru dan masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri, yang kali ini sebagai pemerintahan sementara.

Tetapi, Churchill, meski dianggap sebagai pemimpin masa perang yang hebat, ia juga kurang disukai di masa damai. Dalam pemilihan umum yang dilakukan pada Juli 1945, Churcill kalah telak.

Pemerintahan Partai Buruh, yang dipimpin Clement Attlee mengambil alih kekuasaan. Namun, pada 1951, Churchill sekali lagi menjadi PM Inggris, di usianya yang cukup senja, yaitu 77 tahun.

Pada 1953, Churchill diberi gelar 'Knight of the Order of the Garter' sebagai pengakuan atas jasanya kepada negara. Januari 1965, Churchill meninggal di rumahnya di London.

Pemakaman kenegaraan dilakukan. Hampir seluruh dunia memberi penghormatan. Churchill dimakamkan di makam keluarga di halaman Gereja Bladon, Oxfordshire.

Terlepas dari ia dibenci atau disukai, setelah meninggal dunia Winston Churchill tetap dikenal sebagai sosok yang romantis dan realis dengan kepekaan luar biasa terhadap pertimbangan taktis. Semua itu terjadi di saat yang sama dengan bagaimana ia berpegang pada tujuan strategisnya.

Churcill dikenal sebagai patriot yang kuat dan pejuang yang gigih. Bahkan dalam transisi dari perang ke perdamaian, sebuah fase di mana para pemimpin lain sering tersandung, ia mengungkapkan, pada usia lanjut, kapasitas untuk belajar dan menyesuaikan diri yang dalam banyak hal lebih unggul daripada rekan-rekannya yang lebih muda.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya