Bagikan:

JAKARTA - Dalam hitungan sekitar tiga pekan menjelang hari H pencoblosan Pemilu Presiden 2024, dukungan untuk pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD terus bermunculan. Tak hanya memberi dukungan, sejumlah pejabat rela mundur dari jabatannya demi berjuang bersama Ganjar-Mahfud memenangkan Pilpres 2024.

Yang paling baru adalah Abdi Negara yang lebih dikenal sebagai Abdee Slank mundur dari posisi komisaris di PT Telkom Tbk untuk mendukung Ganjar-Mahfud.

“Per hari Jumat kemarin jam 5 sore saya sudah melayangkan surat pengunduran diri," ucap Abdee, di markas Slank, di Jl Potlot III, Duren Tiga, 20 Januari kemarin.

Abdee menyatakan pilihannya mundur dari posisi komisaris perusahaan pelat merah tersebut adalah untuk menghormati aturan dan etika.

“Biar tidak ada dusta di antara kita, saya sudah melayangkan surat pengunduran diri,” tegas Abdee.

Abdee menyatakan pula langkah ini merupakan bagian dari perjuangan Slank yang sejak 2014 konsisten dan berkomitmen mendukung reformasi di Indonesia.

Dengan mendukung Ganjar-Mahfud, kata Abdee, dia berharap segala praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme hilang dari Indonesia sebagaimana cita-cita reformasi.

“Kita juga harus menjaga demokrasi dan menurut kami yang paling tepat untuk itu adalah Pak Ganjar dan Pak Mahfud," ujar Abdee.

Dalam deklarasi dukungan dan informasi pengunduran diri Abdee yang dihadiri langsung oleh Ganjar-Mahfud ini, Slank dan Slanker disebut telah pula menyampaikan sejumlah ide dan gagasan kepada pasangan calon nomor urut 3. Mereka menamainya Revolusi Cinta.

“Insya Allah niscaya kalau menang bisa dijalankan,” ujar Bimbim Slank soal itu.

Pengunduran diri Abdee dari posisi komisaris BUMN ini menambah panjang daftar para pejabat yang melepas posisinya untuk bergabung ke barisan pendukung Ganjar-Mahfud. Berikut ini di antara para pejabat di tingkat nasional yang memilih langkah pengunduran diri untuk mendukung Ganjar-Mahfud itu:

1. Andi Widjajanto

Andi Widjajanto sebelumnya adalah Gubernur Lembaga Perhanan Nasional (Lemhanas) sejak 2022. Dia mengundurkan diri dari posisinya begitu diminta membantu Ganjar di Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Andi mengumumkan pengunduran diri dari posisi Gubernur Lemhanas pada Senin (16/10/2023).

“Pada saat TPN didaftarkan ke KPU, saya mengundurkan diri sebagai Gubernur Lemhannas. Prosesnya akan diserahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara," ujar Andi saat itu.

Andi mengatakan, satu-satunya alasan dia mengundurkan diri adalah untuk menjaga netralitas Lemhannas dan memastikan lembaga ini tidak terlibat dalam politik praktis. Dengan demikian, diharapkan Lemhanas terus dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Andi Widjajanto bergabung dalam TPN Ganjar Presiden sebagai Deputi 5.0 yang diumumkan oleh Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid, di Gedung High End, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/10/2023).

TPN Ganjar Presiden ini yang kemudian menjadi TPN Ganjar-Mahfud begitu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Jumat (18/10/2023) mengumumkan Mahfud MD menjadi bakal calon wakil presiden bagi Ganjar.

2. Eko Sulistyo

Eko Sulistyo adalah mantan aktivis yang kemudian mendapat mandat menjadi Komisaris PT PLN Tbk sejak 16 Oktober 2020.

Eko mengirimkan surat pengunduran diri ke Kementerian BUMN pada Kamis (26/10/2023) setelah mengaku sehari sebelumnya mendapat informasi soal penunjukannya menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud meski sudah diumumkan Arsjad pada Rabu (11/10/2023).

Eko mengatakan, pengunduran dirinya ini sesuai aturan yang berlaku terkait komisaris di perusahaan pelat merah ketika menjadi tim sukses salah satu kandidat di kontestasi demokrasi.

3. Henry Yosodiningrat

Henry Yosodiningrat sebelumnya adalah Komisaris Mitratel atau PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, anak usaha PT Telkom Indonesia sejak 22 April 2022. Dia mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (1/12/2023).

Pengunduran diri ini diakui karena mendapat arahan langsung dari calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, untuk memperkuat struktur Deputi Hukum TPN Ganjar Mahfud.

4. Andi Gani

Andi Gani Nena Wea mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris PT PP Tbk pada Jumat (24/11/2023) setelah sembilan tahun menjabat.

“Ini adalah pilihan perjuangan pribadi saya karena akan mendukung total Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” ujar dia saat mengumumkan pengunduran dirinya.