Bom Mobil dan Penembakan Guncang Somalia, Sembilan Orang Tewas: Militan al Shabaab Klaim Tanggung Jawab
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/POA Phot/Sean Clee)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah bom mobil dan serangan penembakan di hotel Kota Kismayu, Somalia, menewaskan sembilan orang pada Hari Minggu sebelum pasukan keamanan mengakhiri pengepungan di hotel tersebut dan menewaskan para penyerang, kata seorang pejabat daerah.

Tembakan meletus setelah kendaraan bermuatan bahan peledak menabrak gerbang Hotel Tawakal kota pelabuhan itu. Kelompok militan al Shabaab yang terkait dengan al-Qaeda mengatakan telah melakukan serangan itu.

"Dalam ledakan itu, sembilan orang termasuk pelajar dan warga sipil tewas dan 47 lainnya luka-luka, beberapa di antaranya serius," kata Menteri Keamanan Jubbaland Yussuf Hussein Dhumal kepada Reuters, seperti dikutip 24 Oktober.

"Hotel tempat ledakan terjadi di dekat sekolah, sehingga banyak siswa terluka," sambungnya.

Pasukan keamanan menewaskan tiga penyerang dan yang keempat tewas dalam ledakan bom itu, kata Dhumal.

Sebelum serangan itu, sebuah pertemuan diadakan di hotel untuk merencanakan bagaimana memerangi al Shabaab, Farah Mohamed, seorang petugas keamanan, mengatakan dari Kismayu.

Sementara itu, Mohamed Nur, seorang kapten polisi dan Farah Ali, seorang penjaga toko di Kismayu, mengatakan kepada, ledakan di hotel itu mendahului tembakan.

Rekaman video dari Televisi Nasional Somalia yang diunggah di akun Twitter-nya menunjukkan, personel keamanan memuat salah satu yang terluka ke dalam ambulans.

Terpisah, Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer al Shabaab mengatakan, kelompok itu berada di balik serangan tersebut, yang katanya menargetkan administrator wilayah Jubbaland yang bekerja dari hotel.

Kismayu adalah ibu kota komersial Jubbaland, wilayah Somalia selatan yang sebagian masih dikuasai oleh al Shabaab.

Al Shabaab diusir dari Kismayu pada tahun 2012. Sementara, pelabuhan kota itu telah menjadi sumber pendapatan utama bagi kelompok tersebut dari pajak, ekspor arang dan pungutan senjata dan impor ilegal lainnya.

Pada 2019, serangan serupa di hotel lain di Kismayu menewaskan sedikitnya 26 orang.

Kelompok ini berjuang untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia, memaksakan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat dari hukum Syariah. Kelompok ini telah membunuh ribuan warga Somalia dan ratusan warga sipil di seluruh Afrika Timur dalam pemberontakan selama satu dekade.

Sementara itu, pasukan keamanan Somalia mengatakan mereka telah memperoleh keuntungan di medan perang melawan al Shabaab dalam beberapa pekan terakhir, saat berperang bersama kelompok-kelompok bela diri lokal, tetapi kelompok itu terus melakukan serangan mematikan.