JAKARTA - Pada 9 April 1927, aktris yang juga pornografer legendaris Broadway, Mae West pergi ke belakang panggung untuk pertunjukan drama Sex. Di sana ia menemui sekelompok polisi yang telah mengumpulkan para pemeran dan siap menyeret mereka ke hadapan hukum.
Polisi-polisi itu dari Kantor Wakil Kota Departemen Kepolisian New York. Mae West dan para pemeran Sex yang lain kemudian dimasukkan ke van hitam para polisi.
Mae West adalah orang yang pintar bicara. Ia cerdik juga cerdas. Mae West terkenal dengan beberapa kalimat tajam yang juta paling sugestif dalam sejarah film.
Sebagai penulis naskah dan skenario, Mae West menulis sendiri banyak dialog itu. Mae West muncul di dunia pertunjukan sebelum berkarier di Hollywood.
Saat kariernya bergumul, ia mengambil langkah berani dengan menulis sebuah drama, di mana ia berperan sebagai seorang pekerja seks. Mae West mungkin tahu Sex akan jadi kontroversial.
Kala itu budaya pertunjukan Amerika Serikat (AS) ketat diawasi dan disensor. Meski demikian, pertunjukannya tak terlalu menunjukkan tentang seks dan lebih banyak bercerita tentang dinamika kekuatan antara pria dan wanita.
Meski mendapat catatan dari para kritikus, drama itu jadi sensasi yang menarik banyak penonton. Plot Sex mengalir di sekitar pelacur bernama Margy, termasuk perihal cintanya pada seorang perwira dan klien angkatan laut Inggris, Gregg.
Sex juga mengangkat perselingkuhan pelik yang melibatkan seorang jutawan AS. Cerita tersebut tentunya menimbulkan sensasi. Kritikus konservatif menyesalkan pertunjukan itu. Ia memberi penilaian negatif hampir secara universal.
New York Times menyebut Sex sebagai "pertunjukan yang buruk dan tak kompeten, diproduksi dengan murah dan dilakukan dengan buruk." Tapi, justru berkat kritik itu publik berbondong-bondong memenuhi rasa ingin tahu mereka terhadap Sex.
[MEMORI: Kala Nurnaningsih Telanjang: Dimulainya Diskusi Panjang Batas Erotisme di Film Indonesia]
Peradilan Mae West
Ketika Mae West berada di pengadilan usai penggerebekan di belakang panggung, hakim bertanya apakah dia memang Mae West. Sang bintang menjawab dengan kecerdasannya: Apakah kamu tidak membaca koran?
Gedung pengadilan berubah jadi sirkus pers. Ratusan orang berkumpul di luar gedung pengadilan dengan harapan mendapat tanda tangan dari Mae West.
Pada 19 April 1927, dia didakwa melakukan pencabulan dan perilaku yang dirancang untuk merusak moral anak muda. Ia dijatuhi hukuman sepuluh hari di sebuah rumah kerja.
Mae West menjalani hukumannya di Welfare Island --sekarang Roosevelt Island di New York, di mana ia diduga makan malam dengan sipir. Mae West dibebaskan dua hari lebih awal karena berperilaku baik.
Bagi Mae West, waktu yang dihabiskan di penjara sebanding dengan setiap publisitas yang ia lakukan. Perhatian media meningkatkan kariernya secara signifikan. Mae West mengatakan satu-satunya hal yang mengganggunya adalah keharusan mengenakan pakaian dalam katun.
“Mae West tahu bahwa ketika dia melangkah ke atas panggung, dia melangkah tidak hanya sebagai karakter tetapi sebagai Mae West, pornografer terkenal yang menghabiskan delapan hari di penjara karena penampilan cabul,” kata sejarawan budaya, Marybeth Hamilton, diwawancarai di film Mae West: Dirty Blonde.
“Dia adalah pembaca yang sangat, sangat cerdik dari audiensnya dan pembaca yang sangat cerdik dari publisitasnya sendiri.” tambah Marybeth Hamilton.
Setelah bebas, Mae West langsung kembali bekerja. Ia menulis The Drag, yang membahas homoseksualitas dan cross-dressing. Namun, pertunjukan itu tidak pernah sampai ke Broadway karena tak disetujui masyarakat New York.
Tahun berikutnya, pertunjukannya berjudul Diamond Lil dihadirkan. Meski kontroversial, drama itu berhasil mencapai Broadway dan kesuksesannya mendorong Mae West menjadi bintang Hollywood.
Awal kehidupan Mae West
Memiliki nama asli Mary Jane West, Mae West lahir 17 Agustus 1893 di Brooklyn, New York. Anggota keluarga memanggilnya Mae sejak usia dini.
Mae West adalah seorang imigran dan aktris Jerman yang bercita-cita tinggi. Tetapi ketidaksetujuan orangtuanya dalam pilihan karier membawa mimpinya ke profesi yang lebih realistis sebagai pekerja garmen.
Namun Mae West diam-diam meninggalkan pekerjaan penjahitnya. Ia merintis karier sebagai model fesyen. Bagaimanapun, Mae West tidak pernah benar-benar menyerah untuk memiliki karier di bisnis pertunjukan.
Ayah Mae West adalah seorang petarung yang dikenal di sekitar wilayah Brooklyn sebagai Battlin 'Jack' West. Bukan karena kesuksesannya di atas ring. Tapi karena reputasinya dalam perkelahian jalanan.
Di luar pertandingan tinju resmi, Jack bertarung dalam perkelahian jalanan bawah tanah atau menunjukkan kehebatan tinju dalam pertarungan berbayar di Coney Island Amusement Park. Kemudian Jack bekerja sebagai "polisi khusus" yang bertugas melindungi bisnis lokal dan bos kejahatan, sebelum ia memutuskan jadi detektif swasta.
Mae West jatuh parah saat bangun dari tempat tidur. Hari itu di bulan Agustus 1980, Mae West dibawa ke Rumah Sakit Good Samaritan di Los Angeles, California. Tes kesehatan memastikan Mae West menderita stroke.
Pada 18 September 1980, Mae West menderita stroke kedua yang menyebabkan tubuh kanannya lumpuh. Ia kemudian menderita pneumonia. Kondisinya menunjukkan beberapa tanda stabil.
Tetapi prognosis secara keseluruhan baik, dan dia pulang ke rumahnya untuk penyembuhan. Pada 22 November 1980, Mae West meninggal pada usia 88 tahun. Dia dimakamkan di Brooklyn, New York.
Nurnaningsih jadi salah satu legenda perfilman Indonesia.
Selain dikenal sebagai sosok yang mempelopori istilah 'bom seks', ia juga dapat julukan 'Marilyn Monroe Indonesia' atas beberapa hal kontroversialnya.
Di Hari Film Nasional, VOI mau bahas sosok ini dalam sebuah utas~ pic.twitter.com/LHo0JElqg1
— VOI.id (@voidotid) March 30, 2021
*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.