JAKARTA - Pasukan operasi khusus Amerika Serikat berhasil menewaskan salah satu pemimpin senior ISIS beserta pengikutnya di Somalia dalam sebuah operasi militer, kata pejabat Washington.
Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada wartawan, pemimpin ISIS dimaksud adalah Bilal al-Sudani, yang tewas bersama sekitar 10 anggotanya, melansir Reuters 27 Januari.
Mereka menambahkan, operasi tersebut telah disetujui oleh Presiden Joe Biden awal pekan ini dan dilakukan dalam 24 jam terakhir, tanpa merinci pelaksanaan operasi.
Seorang pejabat administrasi senior mengatakan kepada wartawan, Al Sudani dinilai telah mendukung ekspansi dan kegiatan militan di seluruh Afrika, serta cabang ISIS-K di Afghanistan, salah satu afiliasi kelompok yang paling mematikan.
Sementara, Departemen Keuangan AS menyebut Al Sudani terkait kelompok militan Al Shabab pada tahun 2012, di mana dia membantu pejuang asing melakukan perjalanan ke kamp pelatihan dan memfasilitasi pembiayaan untuk ekstremis kekerasan asing di Somalia, kata seorang pejabat, mengutip The National News.
Al Sudani "memiliki peran operasional dan keuangan utama dengan keterampilan khusus, menjadikannya target penting untuk tindakan kontraterorisme AS", kata pejabat itu.
BACA JUGA:
Washington telah bersiap untuk menangkap Al Sudani, dengan harapan memaksimalkan pengumpulan intelijen dari operasi tersebut. "Tetapi, tanggapan pasukan musuh terhadap operasi tersebut mengakibatkan kematiannya".
Terpisah, Komando Afrika militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, tidak ada warga sipil yang terluka atau tewas dalam operasi tersebut.
Jaringan ISIS-Somalia beroperasi terutama antara Yaman dan Somalia, memiliki hubungan dengan kelompok teroris lainnya, termasuk Al Qaeda dan Al Shabab, menurut Departemen Luar Negeri AS.