Lembaga Riset Publik-Swasta Jepang Rencanakan Eksplorasi Produksi Makanan di Bulan
Ilustrasi produksi makanan. (Unsplash/@pauleinerhand)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Jepang dan badan antariksa (JAXA) akan bergandengan tangan dengan perusahaan makanan dan teknologi, untuk meluncurkan penelitian tentang pengembangan sumber makanan berkelanjutan di Bulan, dalam upaya untuk mendorong sektor swasta memasuki bisnis luar angkasa, kata sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut.

Studi bersama publik-swasta dapat dimulai pada Bulan Maret, dipelopori oleh Space Foodsphere, sebuah kelompok penelitian makanan luar angkasa yang berbasis di Tokyo yang terdiri dari puluhan entitas, termasuk Japan Aerospace Exploration Agency, pembuat bumbu Ajinomoto Co. dan sistem integrator NTT Data Corp., sumber tersebut.

Startup teknologi seperti bio-venture Euglena Co. juga termasuk di antara peserta dalam proyek yang akan didanai oleh pemerintah, seperti mengutip Kyodo News 11 Agustus.

Penelitian dasar dirancang untuk memenuhi permintaan pasokan makanan di Bulan untuk misi jangka panjang yang melibatkan sejumlah besar anggota kru, yang akan membuat pengiriman makanan konstan dari Bumi menjadi tidak praktis.

Perjalanan jangka panjang ke Bulan menjadi semakin mungkin, dengan proyek eksplorasi bulan diluncurkan oleh Amerika Serikat, Cina dan negara-negara lain.

produksi makanan
Ilustrasi pertanian. (Wikimedia Commons/MaryamSaleel2002)

Sementara, Jepang terlibat dalam program Artemis yang dipimpin NASA, yang menguraikan eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya di luar angkasa termasuk yang ada di Bulan.

"Tim publik-swasta akan memulai penelitian di fasilitas domestik dan kemudian dapat pindah ke lokasi yang mirip dengan lingkungan bulan, seperti Antartika," menurut sumber tersebut.

Studi mereka bertujuan untuk membantu mengembangkan teknologi untuk mengoperasikan pabrik tanaman untuk hasil panen dalam ruangan di Bulan, di mana suhu di bawah minus 100 celcius kekurangan air dan udara yang diperlukan untuk menanam tanaman.

Selain itu, studi ini juga akan mencakup bagaimana menjaga kondisi mental dan fisik yang sehat di ruang terbatas untuk jangka waktu yang lama. Teknologi ini, jika dikembangkan, juga diharapkan dapat memecahkan masalah pertanian di bawah penggurunan dan perubahan iklim di Bumi.

Di sektor swasta, pendiri dan mantan CEO Amazon.com Inc. Jeff Bezos bulan lalu terbang ke luar angkasa dengan roket dan kapsul yang dikembangkan oleh perusahaan antariksa pribadinya, Blue Origin.

Sementara, pengusaha Jepang Yusaku Maezawa juga berencana untuk mengorbit Bulan dalam perjalanan ruang angkasa pribadi pertama di dunia, yang diselenggarakan oleh perusahaan AS SpaceX untuk tahun 2023 mendatang.

Untuk diketahui, industri luar angkasa global diperkirakan menghasilkan pendapatan lebih dari 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2040, naik dari 350 miliar dolar AS saat ini, menurut laporan Morgan Stanley.