Kabar Baru Vaksin Merah Putih, Pemerintah Lobi Swasta Percepat Produksi
ILUSTRASI/SUNTIK VAKSIN DI SURABAYA

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan perkembangan pembuatan vaksin produksi dalam negeri dengan sebutan vaksin Merah Putih.

Wiku mengatakan, saat ini pemerintah mencoba selangkah lebih maju untuk mempersiapkan percepatan pengadaan vaksin sampai ke konteks industrialnya.

Caranya, pemerintah mengajak pihak farmasi swasta untuk bekerja sama dalam mempercepat produksi. Tujuannya untukmenjamin produksi vaksin dalam jumlah besar. 

"Saat ini telah dibuka peluang kerja sama dengan pihak industri swasta nasional. Baik untuk meningkatkan kapasitas produksi, memfasilitasi proses uji preklinis dan uji klinis, atau perluas target pasar," kata Wiku dalam tayangan Youtube, Kamis, 4 Maret.

Wiku mengatakan ruang kerja sama yang dibuka seluas-luasnya kepada swasta masih berada di bawah koordinasi pemerintah untuk hilirisasi.

Dia menegaskan vaksin adalah barang publik yang seharusnya tidak ada orang yang didiskreditkan untuk mendapatkannya. 

"Dengan upaya sungguh-sungguh, Indonesia berdaya memproduksi vaksin sendiri. Hal ini tidak hanya menjamin terpenuhinya kebutuhan vaksinasi, tapi menjadi potensi Indonesia di masa mendatang, berperan aktif mencapai ketahanan kesehatan global," jelas dia.

Sebagai informasi, vaksin Merah Putih memiliki progress yang berbeda-beda di lembaga-lembaga penelitian. Vaksin ini ilakukan secara berkolaborasi oleh Lembaga riset, lembaga pemerintah nonkementerian, dan perguruan tinggi. Di antaranya LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, ITB, Unair, dan UGM.

Pengembangan vaksin Merah Putih dilakukan Lembaga Eijkman dan PT Biofarma (Persero). Vaksin ini diharapkan rampung pada November 2022. Pengembangan itu digagas oleh konsorsium riset di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).