Tak Lagi Bayar Sewa, Gedung Yayasan RBS Dikosongkan untuk Isolasi Pasien COVID-19
Sejumlah barang milik Yayasan Rumah Bersalin Sejahtera diangkut Satpol PP Jakarta Timur. (Foto: Rizky Sulistio/VOI)

Bagikan:

Jakarta - Satpol PP Jakarta Timur didampingi petugas kepolisian melakukan pengosongan sejumlah barang dari gedung kosong di Jalan Dewi Sartika No 188, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebelumnya, gedung tersebut beroperasi sebagai Yayasan Rumah Bersalin Sejahtera (RBS).

Dari pantauan VOI di lokasi, petugas Satpol PP mengeluarkan sejumlah barang yang berada di lantai 1, 2, 3 dan 4 dari gedung kosong tersebut.

Satu persatu kursi, lemari brangkas besi, meja, etalase kaca hingga kasur tidur mulai diangkat petugas dan dimasukan ke dalam empat mobil kendaraan dinas operasional (KDO) Satpol PP Jakarta Timur.

Di bagian luar gedung juga terdapat sebuah plang besi berwarna putih yang terpasang. Dari plang itu berisi tulisan bahwa status tanah di gedung milik Pemprov DKI Jakarta.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Suku Badan (Kasuban) Pengelolaan Aset Pemerintah Kota Jakarta Timur Didiek Budi mengatakan, pelaksanaan pengosongan gedung milik Pemprov DKI Jakarta ini baru dilaksanakan sekarang. Pada tahun sebelumnya pernah dilakukan namun tidak terlaksana.

"Dulu pernah ada perjanjian sewa menyewa tahun 2005. Sejak saat itu tidak pernah ada lagi kontribusi ataupun sewa menyewa antara Pemprov dengan Yayasan," kata Didiek kepada wartawan VOI, Rabu 4 Agustus.

Lebih lanjut Didiek menegaskan, pengosongan gedung terpaksa dilakukan karena kebutuhan tempat isolasi pasien COVID-19 di Jakarta Timur dirasa masih kurang.

"Makanya hari ini kita lakukan pengosongan, karena kebutuhan Pemprov DKI terhadap tempat isolasi untuk mandiri. Kita lakukan pengosongan supaya segera bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat," paparnya.

Totjut selaku pengawas yayasan menambahkan, yayasan ini sudah berdiri sejak tahun 1940 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Yayasan yang dipimpinnya bergerak di bidang sosial kemanusiaan.

"Kerja kami adalah sosial murni untuk membantu ibu dan anak yang terdampak dari kejahatan perang dulu. Kemudian di tahun 1950 kita bererak untuk kesehatan masyarakat, sosial dan pendidikan. Kerja kami murni sosial," tutur Totjut.

Meski saat ini gedung yang telah dihuni sekian lama itu telah dikosongkan oleh Pemkot Jakarta Timur, Totjut mengaku ikhlas memberikan semuanya.

"Karena ini bagian dari kegiatan sosial kami. Yayasan sudah berdiri sejak tahun 1940 dan sudah ada disini. Intinya, yayasan wanita sejahtera engga (keberatan), kita senang sekali digunakan untuk isoman karena itu bagian dari kegiatan sosial kita," tutup dia.