Bagikan:

JAKARTA - Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara disiapkan menjadi lokasi isolasi pasien COVID-19 setelah pemerintah pusat menghentikan biaya isolasi di hotel.

Agar bisa dihuni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendistribusikan 500 kasur lipat (velbed) yang biasa digunakan aparat TNI-Polri. Alas tidur portabel ini bermanfaat sebagai fasilitas penunjang di Rusun Nagrak. 

Kepala BNPB Ganip Warsito menyebut fasilitas yang ada di rumah susun (rusun) Nagrak dibuat untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia setelah libur lebaran.

"Kami terus memeriksa dan memantau kesiapan setiap tempat isolasi para pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus, khususnya jumlah pasien terkonfirmasi positif, pada kelompok orang tanpa gejala atau OTG yang semakin meningkat," kata Ganip di Rusun Nagrak, Jakarta Utara, Minggu, 13 Juni.

Rusun Nagrak memiliki 14 tower. Tower 1 sampai 5 akan digunakan sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19. Sementara, tower 6 sampai 10 masih dalam proses penghunian dan tower 11 sampai 14 sudah terhuni.

Melanjutkan, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS III) Pemprov DKI, Vita Nurvianti mengaku pihaknya masih membutuhkan bantuan sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan pasien COVID-19.

"Seperti halnya di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Rusun Nagrak juga membutuhkan dukungan tambahan sumber daya manusia dalam konteks pelayanan kepada para pasien Covid-19, mengingat sumber daya kami cukup terbatas yang hanya meliputi petugas kebersihan dan teknisi gedung," tutur Vita.

Saat ini, akan ada 58 tenaga penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) dari masing-masing tower yang dilatih oleh Dinas Kesehatan DKI untik merawat pasien COVID-19.

"Terdapat 58 tenaga petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan atau PJLP dari masing-masing tower yang akan dilatih oleh Dinas Kesehatan terkait SOP penanganan pasien Covid-19. Pelatihan akan dilaksanakan mulai hari Selasa mendatang di Tower 3," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti.

Widyastuti juga menambahkan bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga membantu alur penerimaan atau evakuasi pasien COVID-19 dengan sistem zonasi guna mencegah kontak penularan antar pasien COVID-19.

"Kami juga mengkoordinir dan membantu pengaturan alur evakuasi penerimaan pasien Covid-19 dengan sistem zonasi sehingga mengurangi potensi kontak pasien satu sama lain," imbuhnya.