JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaruh harapan agar Pemprov DKI tak lagi menambah lokasi isolasi pasien COVID-19 di ibu kota. Sebab, sudah ada sejumlah lokasi isolasi yang disiapkan.
"(Lokasi isolasi yang disiapkan) ini dulu. Mudah-mudahan tidak tambah lagi," kata Anies saat ditemui di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Selasa, 29 Juni.
Saat ini, Pemprov DKI telah menyediakan Rumah Susun (Rusun) Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara sebagai lokasi isolasi COVID-19.
Per hari ini,ada 1.157 pasien isolasi di Rusun Nagrak. Kemarin, tower 2 dan 3 Rusun Nagrak terisi 1.050 pasien. Hari ini bertambah 107 pasien, sehingga totalnya 1.157 pasien isolasi COVID-19.
Selain itu, Pemprov DKI telah menetapkan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan untuk menampung pasien isolasi COVID-19. Kini, fasilitasnya masih dipersiapkan.
Lalu, Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat dan Rusun Pulo Gebang, Jakarta Timur juga akan disiapkan sebagai lokasi isolasi mandiri khusus COVID-19.
"Nanti kita bertahap, semuanya disiapkan tapi pemanfaatannya step by step. Kita pastikan satu tempat terpakai secara full, baru kemudian tempat tambahan karena management-nya lebih mudah," jelas Anies.
BACA JUGA:
Di sisi lain, pemerintah pusat juga menampung ribuan pasien isolasi COVID-19 di Rumah Susun Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan.
Anies juga memaparkan lonjakan volume pasien yang dirawat saat ini sangat banyak. Ia menyadari fasilitas kesehatan membutuhkan dukungan tambahan, baik sumber daya dan tenaga kerja untuk keperluan medis maupun non-medis.
Misalnya, tenaga untuk memfasilitasi pemindahan alat, tabung oksigen, dan lain sebagainya. Harapannya, dengan begitu, tenaga medis akan lebih fokus kepada proses perawatan dan penyembuhan pasien.
Karenanya, Anies berjanji akan mengerahkan tenaga kerja untuk bisa membantu tenaga kesehatan dan penunjang yang saat ini bekerja di rumah sakit. Hal ini dilakukan agar tim medis bisa fokus pada penanganan pasien dan aktivitas pendukung bisa dibantu yang lain.
"Kita akan berikan dukungan dari dinas-dinas lain untuk ditempatkan di rumah sakit, sehingga kebutuhan tenaga pendukung untuk aktivitas non-medis bisa kita siapkan. Sebagai gambaran, menyiapkan makanan, membungkus obat, memindahkan tabung oksigen dalam waktu yang amat cepat dan volumenya jauh lebih banyak daripada biasanya yang tak pernah terjadi sebelumnya,” jelas Anies.