JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengusulkan agar Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, dijadikan sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19.
Dengan catatan, pasien yang diisolasi di Buperta diharapkan tidak memiliki gejala berat karena tak ada fasilitas penunjang perawatan yang lengkap seperti rumah sakit.
"Saya akan medorong Buperta Cibubur diisi dengan pasien tanpa gejala atau gejala sangat ringan dan tidak dalam keadaan atau kondisi hamil," kata Taufik kepada wartawan, Selasa, 29 Juni.
Taufik menilai, penambahan lokasi isolasi ini perlu dilakukan karena tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di Ibu Kota semakin menipis.
Saat ini, keterisian tempat tidur isolasi khusus COVID-19 mencapai 93 persen dari total 9.852 tempat tidur. Sementara, keterisian ruang ICU sebesar 87 persen dari total 1.218 tempat tidur.
Kemudian, per hari ini keterisian tempat tidur isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran mencapai 90 persen dari total 7.894 tempat tidur.
"Ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif COVID-19 di rumah sakit yang hampir kolaps jika penambahan terus terjadi dengan jumlah signifikan," ungkap dia.
BACA JUGA:
Menurut dia, ada beberapa aula dan ruang pertemuan yang bisa digunakan sebagai ruang isloasi. Sedangkan lapangannya juga bisa didirikan tenda-tenda digunakan pasien COVID-19 bergejala rendah.
"Tendanya juga memadai, ada alat kesehatan yang sesuai peruntukan untuk triase dan sesuai standar kesehatan penanganan COVID-19," sebut Taufik.
Taufik mengaku akan mendiskusikan usulan penggunaan Buperta Cibubur sebagai lokasi isolasi COVID-19 kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.