Bagikan:

JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya sempat kaget dan heran ketika dianugerahi gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI beberapa waktu yang lalu. 

Kekagetannya ini muncul karena dia bingung karya apa yang telah dihasilkannya. Tapi, akhirnya dia sadar gelar yang diterimanya adalah hasil penilaian dari orang lain.

"Waktu saya dapat gelar profesor belum lama, saya sendiri kaget saya mau dapat gelar profesor. Saya pikir apa ya hasil saya, ternyata kan yang nilai orang lain," kata Megawati dalam webinar yang ditayangkan di YouTube Megawati Institute, Selasa, 29 Juni.

Dirinya kemudian mendapatkan gelar profesor kehormatan di bidang kepemimpinan strategis dari Unhan RI.

Adapun gelar ini diperolehnya dari berbagai pencapaiannya mulai memimpin PDI Perjuangan hingga memimpin rakyat. Di mana partai tersebut pernah diremehkan oleh orang lain dan disebut partai sandal jepit.

"Apa yang saya pimpin berhasil. Bikin partai dari yang disebut partai rakyat, partai sandal jepit. Saya katakan pada mereka, saya sebagai ketua umum bangga, partai saya, hanya partai rakyat yang sandalnya sandal jepit," ungkapnya.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan hidupnya selama ini seperti roda berputar. Di mana dia pernah merasakan titik terendah ketika sang ayah yaitu Presiden pertama Soekarno dilengserkan dan Megawati harus hidup seperti rakyat biasa.

Tapi, semua itu dijalaninya dengan baik karena dia dan keluarganya memiliki semangat berjuang atau fighting spirit sehingga akhirnya dia kerap mendapat banyak penghargaan.

"Akhirnya saya sekarang diakui doktor honoris causa. Saya nanti kalau bilang gini, dibilang wah, ibu mejeng untuk cari nama. No! Kenyataannya doktor honoris causa saya sembilan karena COVID, masih menunggu empat lagi," pungkasnya.