Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi rencana Universitas Pertahanan (Unhan) memberi gelar profesor kehormatan untuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. 

Menurutnya, saat menjabat, Megawati mampu membawa Indonesia bisa menghadapi krisis multidimensi dan bangkit serta mendapat kepercayaan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kepemimpinan Ibu Megawati sangat kuat dan penuh tanggung jawab terhadap masa depan bangsa. Ibu Megawati diakui mampu membawa Indonesia keluar dari krisis multidimensi dan mendapat pengakuan dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kepemimpinan Bu Mega juga menghadirkan rekonsiliasi nasional, tidak ada dendam terhadap masa lalu, dan melarang untuk menghujat Pak Harto karena kesadaran pentingnya melihat masa depan," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa, 8 Juni.

Tak hanya itu, Megawati juga memiliki rekam jejak yang sangat bagus. Mulai menjabat sebagai anggota MPR/DPR RI, Wakil Presiden RI hingga menjadi Presiden perempuan pertama di Indonesia. 

Selain itu, Hasto mengatakan, keputusan Megawati melahirkan sejumlah lembaga/institusi negara antara lain Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Ibu Megawati telah meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan dengan tradisi demokrasi yang baik. Pemilu dibawah kepemimpinan Beliau, anggaran sangat efektif dan dikenal sangat demokratis," ungkapnya.

Lebih lanjut, Megawati memimpin PDIP di era Orde Baru yang penuh penindasan yang puncaknya peristiwa 27 Juli 1996. Saat ini Megawati membawa PDIP menjadi partai pemenang pemilu dan berhasil mengantarkan kadernya Jokowi menjadi presiden dua periode. 

"Kami meyakini rencana Unhan memberi gelar profesor kehormatan kepada Ibu Megawati tidaklah mendadak tapi telah melakukan kajian sejak lama termasuk berbagai karya ilmiah dan pidato Ibu Megawati baik di dalam maupun di luar negeri," jelas Hasto.

Dirinya mengatakan Megawati juga memiliki peran yang unik dalam upaya mendamaikan konflik di semenanjung Korea. Megawati selama diterima dengan baik oleh kedua pemimpin kedua negara tersebut. 

"Ibu Megawati sering diundang di forum-forum internasional menjadi pembicara kunci. Kehadiran beliau di forum internasional dan gelar doktor kehormatan yang diberi merupakan bukti pengakuan akademik dalam kepemimpinan strategik," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Universitas Pertahanan (Unhan) akan memberikan gelar Profesor Kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Pemberian ini akan dilakukan dalam sidang senat terbuka pada Jumat, 11 Juni mendatang.

"Akan dilakukan sidang senat terbuka Universitas Pertahanan RI dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian dalam keterangan resminya, Selasa, 8 Juni.

Amarulla mengatakan sidang senat akademik telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan atas seluruh karya ilmiah Megawati. Hal ini sebagai syarat pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan.