Sumbangan Anak Akidi Tio yang Ternyata Kurang Saldo
Penyerahan bantuan dari anak pengusaha Akidi Tio ke Polda Sumsel (Foto: humas.polri.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Anak Akidi Tio, Heryanti, sempat menarik perhatian karena memberikan bantuan penanganan COVID-19 ke Polda Sumatera Selatan sebesar Rp2 triliun.Tapi, setelah diusut ternyata bantuan itu seolah fiktif lantaran saldo di rekening tak mencukupi.

Terungkapnya hal ini usai polisi berkoordinasi dan meminta keterangan dari pihak bank.

“Jadi bisa dipastikan bahwa saldo yang ada di rekening bilyet giro yang diberikan saudari Heriyanti saldonya tidak cukup. Itu hasil dari klarifikasi atau dari koordinasi yang ada di Sumsel,” ucap Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi kepada wartawan, Selasa, 3 Agustus.

Meski demikian, polisi belum bisa memastikan berapa jumlah saldo yang sebenarnya dimiliki oleh Heryanti. Sebab, pihak bank tidak bisa memberi tahu karena diatur dalam aturan perbankan.

"Jadi terkait nama pemilik rekening, data nasabah ini rahasia bank jadi tidak bisa diberikan pihak bank kepada pihak kepolisian," ungkap dia.

Untuk itu, lanjut Supriadi, penyelidik akan mendalami kembali keterangan Heryanti dan juga para saksi. Bahkan, nantinya keterangan mereka akan dikonfrontir. Sehingga, persoalan ini akan semakin terang benderang

"Jadi akan kita kroscek antara keterangan saudari Heriyanti dengan keterangan yang lainnya," kata Supriadi.

Menambahkan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Siallagan menyebut pihaknya akan menggandeng Bank Indonesia (BI) dalam pengusutan rekening Heryati. Sebab, untuk mencari informasi tentang perbankan tidak bisa dilakukan begitu saja.

"Oleh karena itu hari ini surat sudah kita buat. Sudah kita layangkan tinggal menunggu izin dari Bank Indonesia dan meminta izin dari otoritas untuk kita gali keterangan lebih dalam," kata dia.

Sejauh ini, dalam proses penyelidikan lima orang telah dimintai keterangan sebagai saksi. Tetapi, tak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah.

"Kami memperkuat alat bukti, beberapa ahli pidana kami periksa," tandas Hisar.