Lusa Ketemu Joe Biden, Vladimir Putin Siap Ekstradisi Penjahat Siber ke AS, Asal...
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/The Presidential Press and Information Office/www.kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia siap untuk mengekstradisi penjahat siber ke Amerika Serikat (AS) secara timbal balik, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan TV Rossiya-1, Minggu 13 Juni waktu setempat.

Pernyataan ini diungkapkan Presiden Putin, jelang pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa, Swiss pada Rabu 16 Juni lusa. 

"Jika kita setuju tentang ekstradisi penjahat, maka Rusia secara alami akan melakukan itu, tetapi hanya jika pihak lain, dalam hal ini, Amerika Serikat, menyetujui hal yang sama dan juga akan mengekstradisi penjahat terkait ke Federasi Rusia," ujar Vladimir Putin seperti melansir TASS, Senin 14 Juni.

Menurutnya, pemahaman seperti itu diformalkan dalam hubungan antarnegara bagian, yang sesuai di mana para pihak mengasumsikan komitmen tertentu. Vladimir Putin menilai, dalam sebagian besar kasus, kedua belah pihak setara, memiliki komitmen yang sama.

"Keamanan siber adalah salah satu masalah terpenting, masalah paling mendesak saat ini, karena pemutusan seluruh sistem membawa konsekuensi yang sangat serius. Dan ini ternyata mungkin terjadi," tegasnya. 

Terpisah, Presiden Joe Biden sendiri dalam pernyataannya di hari yang sama mengakui tidak menutup kemungkinan negosiasi antara Washington dengan Kremlin. Namun, Joe Biden tetap waspada dengan Presiden Vladimir Putin yang pernah mengubah perilakunya, seperti mengutip CNN

Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada 'CBS This Morning', Presiden Biden akan mengangkat beberapa masalah yang menjadi perhatian selama pertemuannya dengan Putin.

"Fokus Presiden adalah menyampaikan pesan yang penting bagi rakyat Amerika dan menggunakan pertemuan ini sebagai kesempatan untuk memajukan kepentingan kita," tukas Psaki.

"Presiden akan mengangkat area di mana dia memiliki perhatian, apakah itu serangan ransomware atau agresi di perbatasan Ukraina, atau pelanggaran hak asasi manusia. Tapi, ada juga area yang kami pikir dapat kami kerjakan bersama," pungkas Psaki.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joe Biden dan Presiden Putin akan bertemu di Villa La Grange, Jenewa, Swiss pada 16 Juni mendatang. Sejumlah agenda disebut akan dibicarakan dalam pertemuan yang rencananya akan diikuti oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.