JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu 16 Juni lusa, bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih baik antar kedua negara.
Kendati, pada saat bersamaan Presiden Biden menyebut tidak ada jaminan, hubungan kedua negara akan lebih baik setelah pertemuan nanti. Ini Dikatakan Presiden Biden usai mengikuti KTT G7 di Cornwall, Inggris, Minggu 13 Juni waktu setempat.
"Ini bukan kontes tentang siapa yang bisa berbuat lebih baik di depan konferensi pers, untuk mencoba mempermalukan satu sama lain. Ini tentang membuat diri saya sangat jelas, apa syarat untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan Rusia," ujar Presiden Joe Biden seperti melansir TASS, Senin 14 Januari.
"Kami mungkin dapat melakukan itu dalam hal beberapa doktrin strategis, yang mungkin dapat bekerja sama. Kami siap untuk melakukannya. Dan mungkin ada area lain. Bahkan ada pembicaraan mungkin ada kemampuan untuk bekerja bersama-sama tentang iklim," lanjutnya.
Presiden Biden menuturkan, diskusi empat mata yang tulus akan menjadi cara terbaik untuk membahas ketidaksepakatan saat ini, serta kemungkinan bidang interaksi dengan pemimpin Rusia.
"Saya tahu Anda tidak ragu bahwa saya akan berterus terang dengannya tentang keprihatinan kami. Dan saya akan menjelaskan pandangan saya, tentang bagaimana pertemuan itu terjadi. Dan dia akan menjelaskan bagaimana, dari sudut pandangnya, bagaimana hasilnya. Tapi saya tidak ingin teralihkan oleh, 'Apakah mereka berjabat tangan? Siapa yang paling banyak berbicara dan lainnya," urai Presiden Biden.
Kendati demikian, Presiden Biden menyebut tidak ada jaminan peningkatan hubungan antara Rusia dengan Amerika Serikat, meski Washington dan Moskow dapat bekerja sama secara konstruktif di banyak bidang.
"Pertama-tama, tidak ada jaminan Anda dapat mengubah perilaku seseorang atau perilaku negaranya," tukas Presiden Biden saat diminta merinci langkah apa yang akan diambilnya untuk membut Rusia mengubah perilakukanya.
"Jika saya menanggapi dengan baik, yang akan saya lakukan, itu tidak menghalangai dia dan dia ingin terus maju. Tapi saya pikir kita akan bergerak ke arah di mana Rusia memiliki dilemanya sendiri," lanjutnya.
BACA JUGA:
Presiden Biden mengatakan, Rusia kadang terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan norma-norma internasional. Kendati, mereka telah mampu mengatasi beberapa masalah nyata yang sulit sebelumnya.
Ditanya mengapa Presiden Rusia belum mengubah perilakunya, terlepas dari semua yang telah dilakukan AS hingga saat ini, Biden menjawab sambil tersenyum. "Dia adalah Vladimir Putin,".
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joe Biden dan Presiden Putin akan bertemu di Villa La Grange, Jenewa, Swiss pada 16 Juni mendatang. Sejumlah agenda disebut akan dibicarakan dalam pertemuan yang rencananya akan diikuti oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.