Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon menyoroti pertanyaan yang diajukan dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dimana pertanyaan tersebut menjadi alasan 75 pegawai yang tidak lulus tes.

Adapun pertanyaan yang menjadi perdebatan adalah yang menyinggung ranah pribadi keyakinan. Seperti Islam aliran, hingga qunut atau tidak saat salat.

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menilai jika pertanyaan yang beredar di masyarakat itu benar adanya, maka hal tersebut pertanda bangsa sedang alami kemunduran.

“Kalau benar pertanyaan-pertanyaan Tes Kebangsaan pegawai @KPK_RI seperti yang beredar itu, sungguh kita alami kemunduran dalam berbangsa,” kata Fadli lewat akun Twitter pribadinya, @fadlizon, Kamis, 6 Mei.

 

Ketua BKSAP DPR itu mengatakan, pertanyaan yang bocor tersebut dapat menganggu kebebasan dalam menjalankan agama dan keyakinan masing-masing individu lantaran tak berhubungan dengan integritas pegawai KPK.

 

"Sejumlah pertanyaan itu tak ada hubungan dengan integritas, malah bisa mengganggu ranah privat kebebasan masyarakat dalam jalankan ajaran agama dan keyakinan yang dijamin konstitusi," tulis Fadli.

 

 

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan terkait hasil Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan yang diikuti oleh 1.351 pegawai KPK.

Pengumuman tersebut dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam rangka pengalihan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) saat mengadakan konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, pada Rabu, 5 Mei 2021.

Namun, polemik tersebut telah menarik perhatian publik lantaran beredarnya materi pertanyaan yang diberikan tidak memiliki korelasi dengan wawasan kebangsaan maupun integritas pegawai.

Adapun pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan tersebut berupa Qunut, pernikahan, homoseksual dan hal gaib.