BNPB Terbangkan Helikopter ke Lokasi Banjir NTT untuk Distribusi Bantuan hingga Angkut Tenaga Medis
Kondisi usai banjir di Lembata NTT (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memerintahkan jajarannya mengerahkan helikopter menuju lokasi terdampak bencana banjir di kabupaten/kota Nusa Tenggara Timur.

"Kita sudah memerintahkan untuk mengirimkan helikopter untuk membantu upaya percepatan penanganan banjir di NTT" kata Doni dalam keterangannya, Senin, 5 April.

Total, ada tiga helikopter yang dikerahkan. Doni mengatakan, dua helikopter akan digunakan untuk mendistribusikan bantuan logistik di beberapa desa yang terisolasi karena akses jalan tertutup.

Sementara, satu helikopter lainnya mengangkut tenaga medis ke sejumlah titik posko darurat, selanjutnya digunakan untuk mengakomodasikan para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan. 

BNPB juga melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, kementrian PUPR, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya untuk segera mengirimkan alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyebut data tersebut dihimpun setelah petugas melakukan evakuasi hingga Senin, 5 April pukul 14.00 WIB.

"Data meninggal dunia masih dalam proses pendataan dan masih dinamin, yang kami himpun dari semua wilayah terdampak ada 68 orang meninggal dunia," kata Raditya dalam tayangan Youtube BNPB Indonesia.

Rinciannya, korban meninggal dunia terbanyak di Kabupaten Flores Timur sebanyak 44 jiwa, lalu korban meninggal dunia di Kabupaten Lembata 11 jiwa, di Kabupaten Alor 11 jiwa, dan di Kabupaten Ende 2 jiwa.

"Ini masih dinamis, masih ada orang yang masih hilang sekitar 70 orang dengan rincian 26 di Flores Timur, 16 di Lembata, dan 28 di Alor," ujar dia.

Ada pun kerugian materiil berupa 25 unit rumah rusak berat, 114 unit rumah rusak sedang, 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam, 743 unit rumah terdampak, 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, san 1 kapal tenggelam.

"Selain itu, tercatat ada 15 orang luka-luka dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir," tuturnya.