Bencana Banjir Dahsyat NTT Bikin Belasan Desa Terisolir
Dampak usai banjir di NTT (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan 6 desa di Kabupaten Malaka terisolir. Terjangan banjir membuat jembatan di sungai terputus. 

“Di Kabupaten Malaka ada 6 desa, sungainya jembatannya putus,” Wagub NTT Josef A Nae Soi kepada wartawan, Senin, 5 April.

Sementara di pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur terdata 6 desa terisolasi. Penyebabnya jalanan longsor. 

“Kemudian di Sabu Raijua, ada 6 kecamatan yang terisolasi karena jalannya putus dan jembatan putus,” sambung Josef Nae Soi. 

Soal daerah terisolir ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Doni Monardo menegaskan akan mengerahkan helikopter untuk membawa bantuan. 

“Jadi untuk memberikan bantuan makanan minuman dan juga kebutuhan dasar lainnya, akan kita prioritaskan dengan helikopter. Sementara sudah 3 unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT, kalau nanti misalnya masih kurang atau perlu bantuan lagi maka BNPB akan menyiapkan lagi, termasuk juga nanti dari Mabes TNI dan juga dari Mabes Polri yang kita harapkan juga bisa mengirimkan helikopternya untuk memberikan bantuan,” ujar Doni Monardo

Dia menyebut masa tanggap darurat bencana di NTT diberlakukan selama 2 minggu. Nantinya masa darurat ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. 

“Kemudian menjelang berakhirnya tanggap darurat, bisa jadi diperpanjang lagi dengan transisi darurat. Jadi ini merupakan payung hukum bagi pengelola keuangan, baik di pusat maupun di daerah, atas dasar status yang ditetapkan oleh para pimpinan di daerah,” sambung Doni Monardo.

Doni memastikan saat ini tim gabungan juga memprioritaskan pencarian korban hilang. Dari data terkini, masih ada 71 orang hilang.

“Pencarian ini harus menjadi prioritas kita semua. Pencarian baik secara manual maupun menggunakan alat perlengkapan tentunya harus saling melengkapi. Kalau alat perlengkapan seperti ekskavator belum tersedia, maka kita harapkan kemampuan manual lah yang bisa kita upayakan menggunakan tenaga-tenaga TNI-Polri, Badan SAR nasional yang ada di daerah, termasuk unsur relawan dan masyarakat yang telah bergabung di beberapa titik tersebut,” papar Doni Monardo.