JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 6 helikopter untuk menjangkau daerah terisolir akibat bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Helikopter itu disiapkan mengangkut bantuan bagi warga korban bencana.
“BNPB akan memberikan dukungan 6 unit helikopter karena belum bisa diakses dengan transportasi darat maupun laut sehingga membutuhkan transport udara. Semoga besok cerah, jarak pandang jauh, dan angin tidak kencang sehingga daerah terisolir bisa mendapat bantuan,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo dalam jumpa pers virtual via Zoom, Selasa, 6 April.
Doni Monardo memastikan ketersediaan logistik untuk dua terakhir. Logistik dipasok dari Jakarta, Surabaya dan Makassar dan sudah terdistribusi ke daerah terdampak di Adonara, Lembata dan Alor.
BACA JUGA:
Sementara itu berdasarkan data per pukul 21.00 WITA, Selasa, 6 April mencapai 117 orang. 76 orang dilaporkan hilang.
“Untuk mempercepat pencarian korban akan didatangkan sejumlah SAR dog yang berpengalaman dalam kegiatan terakhir, termasuk saat pencarian korban di Mamuju dan besok pagi mereka akan membawa sejumlah satwa untuk diprioritaskan di tiga lokasi yaitu Lembata, Alor, dan Adonara,” sambungnya.
Berikut data korban meninggal dan hilang per wilayah yang dihimpun BNPB per pukul 21.00 WITA, Selasa, 6 April:
1. Flores Timur
- Korban meninggal 60 orang
- Korban hilang 12 orang
2. Alor
- Korban meninggal 21 orang
- Korban hilang 20 orang
3. Malaka
- Korban meninggal 3 orang
- Korban hilang nihil
4. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang
- Korban meninggal masing-masing satu orang.
5. Lembata
- Korban meninggal 28 orang
- Korban hilang 44 orang
6. Ende
- Korban meninggal 1 orang