JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat berencana mendistribusikan 11 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson pekan depan, sebagai bagian dari program 200 juta dosis vaksin COVID-19 pada 100 hari pertama pemerintahan Presiden Joe Biden.
Johnson & Johnson berencana memberikan 20 juta dosis vaksin COVID-19 pada Bulan Maret ini. Namun, pengiriman tertunda, karena mitra manufaktur Amerika Serikat, termasuk Catelent Inc., belum mendapat izin untuk mengirimkan vaksin yang dibuat di fasilitas mereka.
"Amerika Serikat masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya untuk membuat vaksin tersedia bagi semua orang dewasa pada akhir Mei," kata Koordinator Penanganan COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients melansir Reuters.
"Gedung Putih juga bekerja untuk mempercepat administrasi vaksinasi dengan meningkatkan jumlah pasukan aktif dilibatkan, dari semula 2.900 menjadi lebih dari 6.000 orang," sambung Zients.
Zients menambahkan, sebanyak 71 persen orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
BACA JUGA:
Terpisah, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan, dirinya prihatin dengan lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Paman Sam. Jumlah kasus harian rata-rata seminggu terakhir naik sebesa7 tujuh persen dibanding minggu lalu, menjadi 57.000 kasus harian.
"Kami tahu dari lonjakan yang lebih tinggi bahwa jika kami tidak mengendalikan keadaan sekarang. Ada potensi nyata untuk kurva epidemi untuk melonjak lagi," singkatnya.