Bagikan:

JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengingatkan agar masyarakat bijak bermedia sosial. Segala kreasi dan inovasi untuk membuat konten harus tetap bernilai positif.

“Gunakan medsos dengan bijak.Silakan berkreasi, berinovasi secara sehat agar pengguna menjadi produktif dan membangun keberadaban,” kata Komjen Agus kepada VOI, Senin, 22 Maret.

Komjen Agus mengingatkan agar konten tak berdampak buruk bagi masyarakat. Segala hal yang buruk diyakini Komjen Agus akan kembali ke pembuatnya.

“Kebaikan yang kita sajikan akan kembali kepada kita, demikian juga sebaliknya. Ingat, dengan mengupload yang tidak baik juga akan kembali kepada siapa pun pelakunya,” sambungnya. 

“Hukum bukanlah hal yang menakutkan, tapi ingat bahwa balasan yang keji akan diberikan Allah kepada siapa pun yang menghujat dan menghinakan umat-Nya,” tutur Kabareskrim.

Pernyataan ini disampaikan Kabareskrim Komjen Agus menanggapi maraknya konten-konten media sosial yang cenderung negatif. Contohnya viral video penjual barang antik mistik bernama Herman yang dikenal ustaz Gondrong saat menggandakan uang di Bekasi termasuk viral video pembuktian kaki kuntilanak tak menyentuh tanah.

Untuk video pertama, polisi sudah bergerak cepat. Herman atau ustaz Gondrong diamankan untuk menjalani proses pemeriksaan.

Hasilnya video penggandaan uang diakui Herman dalam pemeriksaan hanya trik sulap semata. Uang yang digunakan juga uang palsu. 

Dari pengakuan istri ustaz gondrong berinisial NP, duit palsu yang digunakan sudah dibakar. Polisi lantas meminta agar uang palsu yang sudah dibakar, dicari sebagai barang bukti. 

Polisi belum menentukan status ustaz Herman alias ustaz Gondrong. Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan termasuk untuk mencari asal-usul uang palsu terkait video penggandaan uang

“Penyidik sudah datang ke kediaman H untuk menggeledah termasuk mengamankan benda-benda yang ada di video, baik kotak, juga ada beberapa benda yang lain, juga termasuk sisa pembakaran,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.