Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Minggu, dukungan China untuk Rusia hanya akan memperpanjang perang di Ukraina.

Itu disampaikannya saat menghadiri forum Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura yang berlangsung pada 31 Mei hingga 2 Juni yang dihadiri para kepala pertahanan dari seluruh Asia-Pasifik, termasuk China dan Amerika Serikat.

Itu juga disampaikan jelang konferensi internasional mengenai konflik Ukraina yang rencananya digelar di Swiss pada 15-16 Juni mendatang.

"Dengan dukungan China untuk Rusia, perang akan berlangsung lebih lama. Itu buruk bagi seluruh dunia, dan kebijakan China, yang menyatakan mereka mendukung integritas dan kedaulatan teritorial dan menyatakannya secara resmi. Bagi mereka itu tidak baik," kata Presiden Zelensky, dikutip dari CNN 3 Juni.

China mengklaim netralitas dalam konflik tersebut, mengatakan mereka adalah pendukung perdamaian, meskipun Beijing telah muncul sebagai jalur kehidupan ekonomi utama dan mempererat kemitraan strategis dan diplomatik yang sudah erat dengan Rusia sejak invasi negara itu ke Ukraina pada Februari 2022.

Sementara, Amerika Serikat menuduh ekspor barang-barang serba guna Tiongkok ke Rusia memperkuat basis industri pertahanan negara itu, memperingatkan Beijing tentang konsekuensi atas dukungan tersebut, klaim yang dibantah Beijing, dengan mengatakan Tiongkok tidak menyediakan senjata bagi kedua belah pihak dan mempertahankan kontrol ekspor yang ketat atas barang-barang serba guna.

Presiden Zelensky menyinggung dukungan tersebut dalam komentarnya pada Hari Minggu, dengan mengatakan elemen-elemen tertentu yang menjadi bagian dari persenjataan Rusia "berasal dari Tiongkok."

Pemimpin Ukraina itu juga memperingatkan, Rusia berusaha menekan negara-negara agar tidak bergabung dalam pertemuan puncak perdamaian internasional mendatang.

"Rusia berusaha mengganggu pertemuan puncak perdamaian dan itu benar. (Rusia) sekarang berkeliling ke banyak negara di dunia dan mengancam mereka dengan blokade barang-barang pertanian, produk makanan, produk kimia. Rusia hanya mendorong negara-negara lain di dunia agar tidak hadir di pertemuan puncak itu," katanya.

Ketika ditanya tentang pernyataan China yang tidak akan menghadiri pertemuan puncak perdamaian, pemimpin Ukraina itu menuduh Rusia menggunakan diplomat China untuk mengganggunya.

"Sangat disayangkan, sangat disayangkan bahwa negara besar yang independen dan kuat seperti China menjadi instrumen di tangan Putin," kata Presiden Zelensky.

China minggu lalu mengatakan tidak akan mengirim delegasi ke pertemuan puncak perdamaian itu, mengatakan setiap konferensi perdamaian internasional harus mendapatkan "pengakuan dari Rusia dan Ukraina, partisipasi yang setara dari semua pihak, dan pembahasan yang adil tentang semua rencana perdamaian."

Menteri Pertahanan Nasional China Dong Jun dalam pidatonya pada Hari Minggu mengatakan, Tiongkok telah "mempromosikan perundingan damai dengan sikap yang bertanggung jawab."

Dong juga tampaknya menanggapi tuduhan AS bahwa Tiongkok memperkuat basis industri pertahanan Rusia dengan ekspor senjata serba guna, dengan mengatakan dalam sambutannya, China tidak menyediakan senjata bagi kedua belah pihak dalam konflik tersebut dan telah menerapkan "kendali yang lebih ketat" pada ekspor senjata serba guna.