Bagikan:

JAKARTA - Korban tewas warga sipil Palestina di Gaza akibat serangan Israel terus bertambah, sementara puluhan mayat ditemukan di Jabaliya usai penarikan mundur tentara Israel.

Tim penyelamat dan pertahanan sipil Palestina di Gaza berhasil menemukan 50 jenazah dari kamp pengungsi Jabaliya, Gaza utara, sehingga jumlah total jenazah yang ditemukan sejak penarikan pasukan pendudukan Israel dari kamp tersebut menjadi lebih dari 120 orang, dilansir dari WAFA 3 Juni.

Sebelumnya, tim menemukan lebih dari 70 jenazah pada Hari Jumat, termasuk 20 anak-anak di Jabaliya, tempat di mana pasukan Israel melakukan operasi sekitar 20 hari.

Pencarian terus dilakukan terhadap puluhan orang yang hilang di antara puing-puing rumah, tempat penampungan, sekolah, dan rumah sakit, yang semuanya tidak luput dari pemboman dan penghancuran Israel, termasuk klinik dan fasilitas milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Pekan lalu, pejabat badan pertahanan sipil di utara Jalur Gaza mengatakan, kehancuran di kamp tersebut mencapai 70 persen dan menyebabkan ratusan bangunan hancur, usai pasukan Israel mundur.

"Sekitar 70 persen kamp Jabaliya telah hancur total, dengan 800 rumah dihancurkan," kata Mahmoud Bassal, juru bicara pertahanan sipil di utara Jalur Gaza, kepada The National News.

"Kamp itu tidak layak huni, karena infrastruktur dan pipa air juga telah hancur total," sambungnya.

Terpisah, otoritas kesehatan di Gaza mengumumkan pada Hari Minggu, sekitar 60 orang tewas dan 220 lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir, menyebabkan jumlah korban tewas warga sipil Palestina di wilayah kantong itu menjadi 36.439 jiwa dan 82.627 lainnya luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Ditambahkan, ambulans dan tim penyelamat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan tim pertahanan sipil.