Bagikan:

JAKARTA - Tim penyelamat dan warga sipil di Jalur Gaza berhasil menemukan sedikitnya 300 mayat warga Palestina yang terbunuh di Khan Younis, menyusul penarikan tentara Israel dari wilayah tersebut pada Hari Selasa.

Tim penyelamat mengindikasikan mereka menerima sekitar 200 laporan orang hilang di sebelah timur Khan Younis, mengutip WAFA 30 Juli.

Mereka menyatakan telah mengevakuasi 42 orang yang terbunuh dari Kota Bani Suhaila, dan sedang bekerja untuk mengambil sisa warga sipil yang terbunuh di kota tersebut setelah jalan-jalan ditutup, semnetara 90 persen infrastruktur dihancurkan.

Tim penyelamat menegaskan, pasukan Israel mencegah kru mereka untuk mengambil korban yang terluka, yang pada akhirnya menyebabkan kematian dan pembusukan mayat, hal yang menjadi pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Ribuan warga Palestina kembali ke rumah mereka di reruntuhan kota utama selatan Gaza, Khan Younis, setelah pasukan Israel mengakhiri serangan selama seminggu di sana yang mereka katakan bertujuan untuk mencegah kelompok bersenjata Islamis Hamas berkumpul kembali, dilansir dari Reuters.

Militer Israel mengatakan pasukannya menewaskan lebih dari 150 pria bersenjata Palestina selama serangan selama seminggu itu, menghancurkan terowongan militan dan menyita senjata.

Setelah pasukan Israel pergi, orang-orang mengalir kembali ke rumah mereka dengan berjalan kaki dan dengan kereta yang membawa barang-barang mereka. Banyak yang menemukan rumah mereka rusak atau hancur. Kantor media Hamas mengatakan lebih dari 300 rumah terkena tembakan Israel selama penyerbuan itu. Sekitar 30 di antaranya berpenghuni saat diserang.

Saksi mata mengatakan pasukan Isral telah menghancurkan pemakaman utama di Bani Suhaila, kota di pinggiran timur Khan Younis yang menjadi fokus utama penyerbuan, serta rumah-rumah dan jalan-jalan di dekatnya.

Konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, saat kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel. Itu dilaporkan menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, sementara 250 warga Israel lainnya ditangkap sebagai sandera.

Kemarin, otoritas medis Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel sejak konflik pecah telah mencapai 39.400 orang dan 90.996 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.