Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa mengatakan, sangat mungkin polio telah menginfeksi orang-orang di Jalur Gaza, yang akan menjadi kemunduran bagi upaya global untuk memberantas penyakit tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan epidemi polio di seluruh wilayah Palestina tersebut pada Senin malam, setelah sampel virus ditemukan dalam limbah. Kementerian tersebut belum mengumumkan adanya kasus pada manusia.

Menurut WHO, polio sekarang hanya endemik di Pakistan dan Afghanistan. Tetapi, lebih dari 30 negara masih terdaftar sebagai negara yang mengalami wabah, termasuk negara-negara tetangga Gaza, Mesir dan Israel.

Dikatakan, setiap negara berisiko mengalami kembalinya polio jika wabah tidak diatasi dengan vaksinasi massal.

Christian Lindmeier dari WHO mengatakan dalam jumpa pers PBB, orang-orang mungkin telah terinfeksi di Gaza. Tetapi, mendeteksi kasus bisa jadi sulit karena sebagian besar kasus penyakit virus yang berpotensi mematikan tersebut tidak bergejala.

"Adanya virus polio yang berasal dari vaksin di dalam air limbah sangat mungkin berarti virus tersebut ada di suatu tempat di dalam tubuh manusia,| katanya, melansir Reuters 30 Juli.

"Jadi, risiko (virus) menyebar lebih jauh ada di sana dan ini akan menjadi kemunduran (bagi upaya global)," lanjutnya.

Ia mengatakan, penyelidikan dan penilaian risiko sedang dilakukan di Gaza.

WHO sendiri telah mengirimkan lebih dari 1 juta vaksin untuk mencegah anak-anak terinfeksi di Gaza. Militer Israel mengatakan minggu lalu, akan segera mulai menawarkan suntikan polio kepada tentaranya di sana.

Sementara itu, juru bicara badan anak-anak PBB (UNICEF) James Elder mengatakan, lebih dari sembilan bulan konflik telah menyebabkan penurunan tingkat vaksinasi polio dari 99 persen menjadi 89 persen.

Ia menyuarakan kekhawatiran tentang vaksin yang menjangkau orang-orang yang membutuhkan, mengingat keterbatasan akses kemanusiaan ke dan di dalam wilayah kantong tersebut.

"Pemindahan massal, penghancuran infrastruktur kesehatan, lingkungan operasi yang sangat tidak aman, akan membuat (vaksinasi) menjadi jauh lebih sulit, sehingga semakin banyak anak-anak yang berisiko," urainya.

Diketahui, poliomielitis, yang menyebar terutama melalui jalur fekal-oral, adalah virus yang sangat menular yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anak kecil.

Kasus polio sendiri telah menurun hingga 99 persen di seluruh dunia sejak 1988, berkat kampanye vaksinasi massal dan upaya terus dilakukan untuk memberantasnya sepenuhnya.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 39.000 warga Palestina tewas sejak konflik terbaru pecah pada 7 Oktober 2023.

Pekerja kemanusiaan mengatakan, jumlah korban tewas sebenarnya termasuk mereka yang meninggal karena penyakit kemungkinan jauh lebih tinggi, mengingat tingginya jumlah kasus Hepatitis A, disentri dan penyakit lainnya di antara orang-orang yang mengungsi akibat konflik.