JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan, stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan Pasifik merupakan kunci bagi Indo-Pasifik, saat bertemu dengan Deputy Prime Minister/Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters Hari Selasa.
Pertemuan di Auckland tersebut digelar dalam format Joint Ministerial Commission (JMC). Dikatakannya, hubungan bilateral kedua negara tahun ini genap berusia 66 tahun. Sementara, Kemitraan Komprehensif sudah berlangsung setengah dekade.
Dijelaskannya, pertemuan JMC kali ini tidak hanya membahas isu bilateral tetapi juga isu kawasan dan dunia, termasuk isu Myanmar dan Palestina.
"Saya tekankan di awal pertemuan bahwa Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera merupakan kunci dari Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera pula," kata Menlu Retno dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa 30 Juli.
"Indo-Pasifik yang damai tidak dapat dicapai sendirian oleh satu negara, namun memerlukan kerja sama dan kolaborasi dari banyak negara," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno mengapresiasi konsistensi dukungan Selandia Baru bagi kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.
"Saya juga sampaikan kesiapan Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan Selandia Baru dalam konteks pemajuan kerja sama ekonomi dan pembangunan di Pasifik," jelas Menlu Retno.
Total ada enam hal yang dibahas dalam pertemuan bilateral kali ini, yakni people-to-people contact; perdagangan, invertasi dan kerja sama ekonomi; kerja sama pembangunan; kerja sama keamanan; kerja sama pemanjuan HAM; serta kerja sama lingkungan.
Menlu juga menyampaikan, Indonesia juga akan terus bekerja sama dengan Selandia Baru dalam mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) untuk memelihara kerja sama yang inklusif di kawasan termasuk untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan PIF (The Pacific Islands Forum).
BACA JUGA:
"Terkait Myanmar, saya tekankan pentingnya dukungan internasional atas upaya ASEAN mendorong penyelesaian konflik di Myanmar, khususnya melalui implementasi 5PC. Saya juga mendorong Selandia Baru untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar, khususnya melalui AHA Center," ungkapnya.
Di akhir pertemuan, Menlu Retno bersama Deputy Prime Minister/Menlu Peters menandatangani dokumen Plan of Action of the Indonesia – New Zealand Comprehensive Partnership for the Period 2025-2029 berisi berbagai isu prioritas bersama dan kerja sama konkret di bawah kerangka Kemitraan Komprehensif kedua negara.