Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan agar G20 dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali semangat kolaborasi global, menekankan pentingnya perang Rusia-Ukraina harus segera diakhiri, saat menghadiri pertemuan para Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di New Delhi, India, Hari Kamis.

Menlu Retno mengatakan, bencana gempa bumi di Turki menunjukkan spirit kolaborasi masih ada. Spirit inilah yang sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan global saat ini.

"Tahun lalu para pemimpin G20 menunjukkan spirit serupa di Bali. Di tengah situasi yang sulit, mereka dapat mengesampingkan perbedaan dan menyepakati hasil konkret yang bermanfaat bagi seluruh dunia," kata Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 2 Maret.

Lebih jauh dikatakannya, spirit kolaborasi ini perlu terus dihidupkan untuk mempercepat pemulihan global, serta mengakhiri perang di Ukraina.

Dijelaskan olehnya, saat ini pertumbuhan ekonomi global berada di titik terendah dalam dua dekade. 349 Juta orang di 79 negara mengalami krisis pangan.

fmm g20 new delhi 2003
Menlu Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan menteri luar negeri G20 di New Delhi, India. (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)

"Jika krisis amonia tidak diatasi, krisis pangan akan semakin parah, terutama bagi negara berkembang," sebut Menlu Retno

"Jika perang di Ukraina terus berlanjut, situasi global akan makin memburuk. Oleh karena itu, perang harus dihentikan. Penyelesaian secara damai harus terus diupayakan," tegas Menlu.

Menlu menambahkan, perang di Ukraina semakin menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan pembangunan arsitektur keamanan kawasan yang inklusif guna menciptakan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran.

Menurutnya, hal-hal tersebutlah yang selama lima dekade terakhir terus diupayakan oleh ASEAN.

"Keketuaan Indonesia di ASEAN akan bekerja keras untuk memperluas upaya ini ke kawasan Indo-Pasifik. Indonesia akan fokus mendorong implementasi konkret 'ASEAN Outlook on the Indo-Pacific' agar semua negara dapat berkembang bersama," ujar Menlu.

Menlu Retno mengatakan, bahwa multilateralisme dibangun di atas fondasi kolaborasi yang inklusif. Hanya dengan demikian, maka multilateralisme dapat membuahkan hasil dan mengatasi berbagai tantangan masa kini.

“Dengan pengaruh kolektif yang dimilikinya, G20 harus dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali spirit kolaborasi. Kolaborasi inklusif akan membawa kita menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera," pungkasnya.