Coba Bawa Bahan Peledak ke Dalam Pesawat, Seorang Pria Ditangkap Aparat Keamanan AS
Ilustrasi penangkapan. (Wikimedia Commons/Oregon Department of Transportation)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria ditangkap dan didakwa dengan tuduhan mencoba meletakkan bahan peledak atau alat pembakar di dalam pesawat, setelah tasnya memicu alarm di Bandara Internasional Lehigh Valley, Pennsylvania, demikian ungkap pihak berwenang Amerika Serikat (AS) pada Hari Rabu.

FBI mengatakan, Mark Muffley (40) dari Lansford, Pennsylvania, pada Hari Senin memeriksakan sebuah koper untuk penerbangan menuju Sanford, Florida.

Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) mengatakan, salah satu petugasnya menemukan sebuah benda mencurigakan di dalam koper yang tampaknya merupakan bahan peledak.

"FBI dan teknisi bom penegak hukum setempat menetapkan, benda tersebut memang merupakan alat peledak aktif," kata juru bicara TSA, melansir Reuters 2 Maret.

Tas tersebut memicu alarm dan petugas menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai benda berbahaya yang tersembunyi di lapisan bagasi, dengan dua sekering dan bubuk yang disembunyikan dalam kertas lilin dan bungkus plastik, kata FBI dalam pengaduan resminya.

"Bubuk tersebut dicurigai sebagai campuran bubuk flash dan butiran hitam yang digunakan dalam kembang api kelas komersial," jelas laporan tersebut.

"Bubuk hitam dan bubuk flash rentan terbakar akibat panas dan gesekan, menimbulkan risiko yang signifikan bagi pesawat dan penumpang," sambung laporan itu.

Setelah alarm berbunyi, pihak berwenang memanggil Muffley untuk melapor ke pihak keamanan bandara. Beberapa menit kemudian, Muffley terlihat meninggalkan bandara, FBI menambahkan. Malam harinya, ia ditangkap di rumahnya.

Rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut, termasuk dugaan niat Muffley, tidak segera diketahui. Reuters tidak dapat segera menghubungi Muffley atau perwakilannya.

Terpisah, ABC News melaporkan Muffley akan disidang pada Hari Kamis.

Pihak bandara mengatakan telah menutup sebagian terminal utamanya pada Hari Senin, sementara pihak berwenang memeriksa paket mencurigakan tersebut.