Bagikan:

JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyerukan kesepakatan perdamaian sesegera mungkin konflik Rusia-Ukraina, dalam pertemuan Hari Rabu di Beijing, kata kantor berita Pemerintah Belarusia, Belta.

Ini merupakan pertemuan dua pemimpin asing yang paling diandalkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk mendapatkan dukungan saat pasukannya berjuang mencapai tujuan invasi yang telah berlangsung selama setahun.

Belta mengatakan mereka mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang menyatakan "keprihatinan mendalam mengenai perkembangan konflik bersenjata di wilayah Eropa, serta ketertarikan yang besar terhadap terciptanya perdamaian di Ukraina secepat mungkin".

"Belarus dan RRT tertarik untuk mencegah eskalasi krisis dan siap untuk melakukan upaya-upaya untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban regional," tambah pernyataan tersebut dalam laporannya mengenai deklarasi tersebut, melansir Reuters 2 Maret.

Beijing belakangan semakin vokal dalam menyerukan perdamaian, ketika konflik Ukraina berlarut-larut, membantah mereka akan menyediakan senjata untuk Moskow, setelah para pejabat AS mengatakan RRT sedang mempertimbangkan untuk melakukannya.

pertemuan xi jinping dan alexander lukashenko
Pertemuan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan Presiden China Xi Jinping. (Tangkapan layar YouTube channel/Информационное агентство БелТА)

Minggu lalu, Pemerintah China mengeluarkan sebuah makalah berisi 12 poin yang menyerukan gencatan senjata komprehensif di Ukraina, secara garis besar meringkas sikap China sebelumnya dan disambut dengan skeptisisme di Barat.

Dalam komentar yang disiarkan di televisi, Presiden Xi mengatakan China ingin memperkuat kepercayaan dan kerja sama dengan Belarusia, "mengingat ketidakstabilan dan gejolak situasi internasional".

Sementara, Presiden Lukashenko mengatakan, pertemuan tersebut berlangsung "di saat yang sangat rumit" dan diperlukan untuk mencegah "penurunan yang tidak terkendali ke dalam konfrontasi global yang tidak ada pemenangnya".

Ia mengatakan, Presiden Xi, dalam rencana perdamaiannya, telah "secara jelas, definitif dan tegas menyatakan hal ini kepada komunitas internasional.

"Inilah sebabnya mengapa Belarusia secara aktif mengajukan proposal perdamaiannya, dan secara komprehensif mendukung insentif Anda dalam hal keamanan internasional," pujinya kepada Presiden Xi.

KTT ini menghasilkan serangkaian kesepakatan, untuk memperkuat kemitraan "segala cuaca" yang telah disepakati oleh kedua negara tahun lalu.

Kedua pemimpin menandatangani sejumlah dokumen kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, industri, pertanian, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, pariwisata serta olahraga, lapor Xinhua News.

Sementara, Kementerian ekonomi Belarusia mengatakan salah satu kesepakatan yang ditandatangani adalah rencana pembentukan zona perdagangan dan investasi bebas tahun ini.