Bantah Presiden Xi Jinping Tolak Undangan Presiden Vladimir Putin ke Rusia, Kremlin: Masalahnya Pembatasan anti-COVID
Presiden Xi Jinping bersama Presiden Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov membantah laporan yang menyebutkan, Presiden China Xi Jinping diduga menolak undangan Presiden Vladimir Putin untuk mengunjungi Rusia.

laporan sebelumnya bahwa pemimpin China Xi Jinping diduga menolak undangan Presiden Vladimir Putin untuk mengunjungi Rusia.

"Ini sama sekali tidak benar," tegas Peskov mengenai kabar tersebut, seperti dilansir dari TASS 6 Juli.

katanya menambahkan bahwa semua kunjungan presiden bersama akan dibayar setelah pihak China mulai secara bertahap mencabut pembatasan anti-COVID.

"Masalahnya adalah pembatasan anti-COVID tertentu tetap berlaku di China, itu benar-benar normal dan dapat dimengerti. Ada undangan sah bagi Putin untuk mengunjungi China dan Xi Jinping untuk mengunjungi Rusia. Semua kunjungan akan dibayar dengan mempertimbangkan kemudahan pembatasan ini," paparnya.

Sebelumnya, media melaporkan Presiden Xi menolak undangan Presiden Putin karen pandemi. Menurut laporan, undangan tersebut disampaikan selama pembicaraan telepon kedua pemimpin pada 15 Juni.

Sementara itu, melansir Express, hubungan antara China dan Rusia menghangat setelah latihan udara bersama bulan lalu, di mana Beijing menuduh Moskow 'terlalu mencolok' dalam keinginan untuk mendorong latihan melampaui batas yang disepakati, sehingga mempertaruhkan konfrontasi dengan Jepang dalam prosesnya.

Namun, latihan angkatan laut baru-baru ini melihat kapal-kapal dari China dan Rusia nyaris memasuki perairan Jepang di dekat pulau Senkuku.

Hubungan China dengan Rusia juga dipertanyakan atas perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Sampai saat ini, Beijing belum secara terbuka mendukung Moskow dalam perang, mendesak Rusia untuk mengakhiri konflik secara damai.

Namun, China juga mengutuk sanksi ekonomi yang diberikan kepada Rusia oleh sekutu Barat, menolak untuk mematuhi aturan, dan tetap melanjutkan perdagangan dengan tetangga utaranya.