Bagikan:

JAKARTA - Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian yang akan dilantik hari ini memastikan, dukungan Iran terhadap bangsa Palestina dan perjuangan pembebasan Al-Quds tidak akan berubah, tidak peduli siapa pun yang memerintah negara itu.

Itu disampaikannya saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina Ziad al-Nakhalah pada Senin malam. Ziad datang ke Iran untuk berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden.

"Mendukung perjuangan bangsa Palestina yang tertindas akan terus berlanjut dengan kekuatan dan tidak ada yang dapat mengganggu keinginan dan tekad kami dalam masalah ini," kata Masoud Pezeshkian, melansir IRNA 30 Juli.

Ia menganggap pertemuan ini sebagai pesan penting bagi mereka yang berusaha menciptakan jarak antara Iran dan kelompok perlawanan, khususnya warga Palestina yang heroik dan bersaudara.

Menegaskan kembali posisi dan kebijakan Iran terhadap yang tertindas, termasuk bangsa Palestina dan perjuangan kebebasan Al-Quds, Pezeshkian mengatakan, "sikap tersebut tidak akan berubah dengan perubahan pemerintahan, melainkan akan terus berlanjut dengan kekuatan tanpa hambatan apa pun."

Ia juga menekankan pada lebih banyak upaya untuk menciptakan keharmonisan di antara negara-negara Islam, meningkatkan tekanan pada rezim Zionis untuk menghentikan kejahatan dan pembunuhan di Gaza.

Iran akan berusaha secara diplomatis untuk menjelaskan dan menyoroti sebanyak mungkin kejahatan rezim Zionis yang merampas kekuasaan, melakukan perlawanan terhadap rezim kriminal ini di luar negara-negara Islam dengan semua negara yang merdeka dan mencintai kebebasan dan tidak akan meninggalkan saudara-saudari Palestina sendirian dalam menghadapi kejahatan Zionis yang tidak manusiawi, katanya.

Semenrara itu, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam pada bagiannya mengatakan, rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan dukungan Iran.

Menunjukkan pertemuan Pezeshkian dengan para pemimpin kelompok perlawanan Palestina selama hari-hari pertama kepresidenannya memiliki pesan penting bagi kawasan dan dunia, al-Nakhalah menyatakan: "Orang-orang Palestina yang tertindas di Gaza saat ini berdiri melawan kekejaman rezim dan para pendukungnya di kawasan tersebut."

"Suara serta sikap Iran memiliki pengaruh penting dalam mempertahankan dan memelihara semangat perlawanan dan stabilitas mereka," katanya.

"Hari ini, sementara semua rute pengiriman bantuan dan bahkan masuknya makanan dan obat-obatan ke warga Palestina yang tertindas di Gaza ditutup dan senjata mengalir ke tangan Zionis, perlawanan rakyat dan para pejuang Palestina tetap berada di luar semua prediksi," tambahnya.

Terpisah, sumber-sumber medis Gaza pada Hari Senin mengonfirmasi, sedikitnya 39 warga Gaza tewas dan dan 93 lainnya luka-luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir, dikutip dari WAFA.

Otoritas medis juga mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel mencapai 39.363 orang dan 90.923 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.