JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini mengatakan, ratusan badan tersebut tewas di Jalur Gaza sejak konflik terbaru pecah Oktober 2023 lalu.
Menyoroti perang yang telah berlangsung selama 15 bulan, Lazzarini juga menyoroti insiden yang dialami badan pimpinannya hingga mengingatkan kembali aturan dalam perang.
"258 staf UNRWA tewas, hampir 650 insiden dialami gedung dan fasilitas UNRWA," cuitnya di media sosial X, seperti dikutip Selasa 31 Desember.
"Sedikitnya 745 orang tewas di tempat penampungan kami saat mencari perlindungan PBB dan lebih dari 2.200 orang terluka," lanjutnya.
Dalam unggahan yang sama, Lazzarini mengatakan pihaknya terus menerima laporan penggunaan fasilitas badan tersebut oleh Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya.
Fifteen months on the war in #Gaza, horrors continue unabated under the world’s watch.
I received the latest from our teams 👇
Since the beginning of the war:
🛑 258 @UNRWA staff members have been killed.
🛑 Nearly 650 incidents against UNRWA buildings & facilities were…
— Philippe Lazzarini (@UNLazzarini) December 31, 2024
Di sisi lain, ia juga mengatakan badan tersebut memverifikasi pendudukan fasilitas mereka oleh Angkatan Bersenjata Israel.
Lebih jauh ia mengungkapkan, saat ini ada sekitar 20 staf UNRWA di pusat penahanan Israel. Sementara, mereka yang telah dibebaskan mengatakan adanya penganiayaan sistematis, penghinaan dan penyiksaan.
Di Gaza utara, serangan terhadap staf, gedung dan operasi UNRWA mengalami peningkatan signifikan sejak Isral mengintensifkan operasi militernya hampir tiga bulan lalu.
"Saya tegaskan kembali seruan untuk penyelidikan independen terhadap pengabaian sistematis terhadap perlindungan pekerja kemanusiaan, tempat dan operasi. Ini tidak dapat menjadi standar baru dan impunitas tidak dapat menjadi norma baru," serunya.
"Aturan perang jelas, pekerja kemanusiaan dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan gedung PBB bukan target. Penyanderaan dilarang, pendudukan sipil harus dibantu dan dilindungi setiap saat," tegasnya.
BACA JUGA:
"Saatnya membebaskan semua staf kemanusiaan yang ditahan dan semua sandera, memfasilitasi akses kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan di mana pun mereka berada, mencabut pengepungan terhadap Gaza untuk membawa pasokan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan termasuk untuk musim dingin," tambahnya.